News Update :

Nasional

Kabar Daerah

Pendidikan

Pemilu

Tampilkan postingan dengan label syiah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label syiah. Tampilkan semua postingan

Iran Diam-diam Rekrut Syiah Pakistan Bertempur di Suriah

Selasa, 26 September 2017 23.50

Bendera milisi Syiah dari Brigade Zainabiyun (crw)
Tiga bulan lalu, Kota Parachinar di Pakistan mengelami serangan mematikan ketiganya sejauh ini oleh kelompok yang berhubungan dengan ISIS, Lashkar-e-Jhangyi Al-Alami (LeJ), yang dikatakan serangan itu sebagai balasan karena membantu milisi dukungan Iran di Suriah lapor Arab News pada Senin 25 September 2017.
“Ini adalah propaganda,” Ali Afzal, seorang jurnalis dan penduduk Parachinar, mengatakan pada Arab News. “Tidak ada perekrutan (Syiah) yang terjadi. Semua itu di Iran, bukan ini. Tempat ini memiliki kehadiran tentara yang kuat, dengan pengawasan keamanan setiap saat. Kami berbatasan dengan Afghanistan, dan tidak mungkin seorang perekrut akan masuk dan mengambil orang-orang dari sini ke Iran. Apakah anda tahu berapa banyak pos penjagaan yang dia butuhkan untuk menyeberang?”
Tetapi seorang pengebom bunuh diri dapat memasuki kota itu, membunuh lebih dari 70 orang. Empat belas tersangka telah ditangkap oleh pasukan keamanan Pakistan, sementara otak dari serangan itu belum diketahui.
LeJ memperingatkan masyarakat Syiah setempat akan “konsekuensi mengerikan” jika tidak berhenti menodai tangannya dengan darah petempur Syiah di Suriah. Hal ini menyebabkan laporan-laporan meluas bahwa agen-agen Iran secara diam-diam merekrut milisi Syiah Pakistan.
Sulit untuk memastikan keaslian laporan-laporan ini, sejak pemerintah Pakistan memilih diam terhadap masalah ini.
“Iran merekrut dari manapun yang dia bisa,” kata Maj. AShfaq Hussain Bukhari, seorang pensiunan militer yang bertanggungjawab atas Markazi Imambargha (Pusat Jamaah Syiah) di Islamabad.
“Iran menarget kaum Syiah yang fanatik atau miskin, mengincar sentimen mereka dan menawarkan kesyahidan dalam melindungi situs-situs suci Syiah.”
Bukhari mengatakan wilayah Pakistan yang menjadi perhatian Iran dalam merekrut tentara ialah provinsi Punjab selatan, kota Karachi, jaringan suku dan provinsi Baluchistan.
Sejumlah laman sosial media mencatat petempur Syiah Pakistan di Suriah, termasuk nama, foto, asal dan nama ayah mereka, sebagai cara untuk memuliakan pengabdian mereka.
Kaum Syiah di Pakistan terhitung sekitar 5-20 persen dari 207 juta total populasi negara itu, tetapi minoritas mengatakan jumlahnya mencapai 40 persen.
Menurut laporan-laporan media yang mengutip pejabat Pakistan, orang-orang Pakistan yang direkrut – disebut sebagai “para relawan” – dimasukkan ke dalam Brigade Zainabiyun.
Mereka menawarkan hingga $1.000 per bulannya oleh utusan-utusan yang beroperasi dibalik layar untuk menghindari pengamatan mata-mata dan badan keamanan negara itu.
Diduga sejak lahirnya brigade itu pada 2014, jumlah Syiah Pakistan yang terbunuh di Suriah telah meningkat tajam.
Tahun lalu, 39 petempur Syiah yang menyamar sebagai peziarah ditangkap oleh pasukan keamanan di penyeberangan Taftan di perbatasan Pakistan-Iran, termasuk beberapa orang dari Quetta, ibukota provinsi Baluchistan, kata seorang pejabat pertahanan Pakistan. Mereka diduga memiliki hubungan dengan Brigade Zainabiyun.
Pada Februari, patroli pesisir pantai Pakistan menangkap 13 tersangka, termasuk tiga warga negara Iran, di kapal yang secara ilegal mencoba memasuki perairan Pakistan dekat Baluchistan, kata pejabat Kementrian Dalam Negeri Muhammad Abdullah Khalid.
Interogasi yang dilakukan mengungkapkan bahwa mereka ditugaskan untuk mengirim para rekrutan baru dari Pakistan ke Suriah. Polisi menangkap “dua petempur Syiah yang direkrut via Brigade Zainabiyun” pada Maret 2016 setelah mereka kembali ke Quetta dari Suriah, Khalid menambahkan.
Menambahkan misteri seputar diamnya pemerintah Pakistan, Kementrian Pertahanan mengatakan pada Arab News: “Jika informasi ini (bahwa warga negara Pakistan sedang direkrut) merupakan perhatian publik, kami akan memberi respon.”
Otoritas Anti Terorisme Nasional (NACTA), sebuah badan federal yang berkoordinasi dengan semua departemen keamanan, menolak berkomentar.
Seorang narasumber di Kementrian Dalam Negeri mengatakan pada Arab News bahwa dia tidak sadar milisi-milisi dukungan Iran sedang merekrut warga negara Pakistan, dia mengatakan: “Ini pertama kalinya saya mendengar hal itu.”
Tetapi pejabat-pejabat keamanan mengatakan pada Arab News bahwa kurangnya komentar karena masalah tersebut merupakan masalah yang sangat sensitif, yang mereka takutkan dapat memicu kekerasan sektarian.*



Kegembiraan warga sipil Aleppo timur atas kabar ditembusnya pengepungan Assad

Minggu, 07 Agustus 2016 20.10


Ribuan warga sipil bersama pejuang lokal di kota Aleppo timur, ikut merayakan suka cita kabar (sementara) keberhasilan pejuang oposisi Sunni menembus barikade pengepungan rezim Assad atas kota itu.


Berikut galeri kegembiraan itu:










Warga berkumpul di jalan-jalan membawa bendera Tauhid dan bendera revolusi Suriah, sementara latar pemukiman padat di pusat Aleppo tampak mengalami berbagai kerusakan.


Suara tembakan ke udara, klakson mobil, tabuh-tabuhan gendang dan slogan-slogan mengiringi aksi turun ke jalan warga, sebagai tanda kegembiraan.


Pengepungan atas Aleppo secara efektif terjadi sejak awal Juli lalu, ketika pasukan rezim Assad mulai melancarkan serangan besar-besaran ke jalan Castello di utara kota, sebagai satu-satunya jalur suplai.


Akses ke kota tersebut betul-betul terputus dari dunia luar pada akhir Juli, ketika sepanjang wilayah Handarat hingga Castello jatuh ke tangan tentara Assad dan milisi Syi'ah asing.


Basyar al-Assad ingin merebut seluruh Aleppo, ia juga menawarkan jalur keluar bagi warga sipil dan pengampunan bagi kelompok pejuang yang menyerah.


Strategi yang dipandang Barat dan oposisi sebagai upaya mengusir populasi kota agar lebih mudah diambil alih.


Seminggu lalu, pada tanggal 31 Juli, koalisi kelompok oposisi dalam Jaisyul Fath melancarkan serangan besar dari arah barat daya Aleppo untuk membuka jalur alternatif menembus pengepungan bagi 300 ribu warga sipil.


Jaisyul Fath dan Fathu Halab telah mengumumkan ditembusnya pengepungan ketika pejuang dari 2 sisi bertemu. Sementara rezim Assad membantahnya, TV rezim memberitakan "sejumlah besar pasukan diterjunkan ke lokasi untuk menutup kemajuan oposisi".


Menurut kelompok pemantau SOHR, seminggu pertempuran Aleppo telah menewaskan sekitar 500 orang dari kedua belah pihak. (FB/rslh/Reuters)

source :risalah.tv

Kabar Dunia

 

© Copyright H2 Media 2015 -2016 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.