News Update :

Nasional

Kabar Daerah

Pendidikan

Pemilu

Tampilkan postingan dengan label Pemilukada DKI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pemilukada DKI. Tampilkan semua postingan

Setiap Hari, Ada 40 Undangan Kampanye untuk Anies-Sandi

Jumat, 25 November 2016 11.36

Sutradara dan Produser Film Aditya Gumay saat mendampingi Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelum melakukan acara nonton bareng film '25 Hari Di Eropa' di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (22/11/2016). Film ini menggunakan tagline atau motivasi dari Cagub DKI Jakarta 2017 Anies Baswedan dan dikemas dalam film yang bergenre drama ini, yaitu Mencintai Indonesia Tanpa Syarat .Tribunnews/Jeprima 
JAKARTA - Wakil Ketua tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Mohamad Taufik mengatakan animo masyarakat Jakarta kepada pasangan calon nomor tiga sangat ting‎gi.
Hal tersebut tampak dari banyaknya permintaan warga kepada pasangan calon untuk berkampanye di tempatnya.
"Sangat tinggi dan kami mengucapkan sangat berterima kasih," kata Taufik, Jumat (25/11/2016).
Bila dirata-rata terdapat kurang lebih 40 undangan setiap harinya yang disampaikan kepada tim pemenangan pasangan calon. Dari 40 undangan tersebut hanya sebagian kecil yang dapat dipenuhi.
"Karena perbandingannya itu 1:40. Dan dalam sehari, maksimal hanya bisa menjangkau 8 titik. Artinya, ada 32 titik tiap hari yang tidak bisa dijamah Anies-Sandi," kata wakil ketua DPRD DKI tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Tim Pemenangan Anies-Sandi, Syarif, menambahkan, sedikitnya sudah ada 549 titik yang disambangi Anies-Sandi sejak pendaftaran hingga hari ini.
Mengenai banyaknya undangan warga yang belum terpenuhi, pihaknya menurut Syarif telah menggodok sejumlah opsi.
"Salah satunya yang sedang kita pikirkan adalah memberdayakan timses dan relawan untuk turun ke lapangan dan menyampaikan visi misi dan gagasan Anies-Sandi. Sehingga, warga dapat mengetahui apa saja yang akan dikerjakan Anies-Sandi kelak," katanya.
Kemudian, imbuh sekretaris Komisi A DPRD DKI ini, pihaknya juga sedang mewacanakan kampanye di tempat luas, agar dapat menampung warga yang hadir.
"Seperti kampanye di GOR (gelanggang olahraga dan remaja) di akhir pekan. Dengan demikian, dalam satu kesempatan, ada banyak masyarakat dari berbagai lokasi dapat bertemu langsung dengan Anies-Sandi," pungkas Syarif.
Source:Tribunnews

500 Ribu Warga DKI Terancam Kehilangan Hak Pilih

Minggu, 20 November 2016 15.12


JAKARTA -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi DKI Jakarta memperkirakan adanya ratusan ribu pemilih di Ibu Kota yang sampai saat ini belum memiliki Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el). Karenanya, lembaga itu mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi DKI Jakarta untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut agar tidak menimbulkan konflik di kemudian hari.


Komisioner Bawaslu DKI, Achmad Fachrudin mengatakan, di Jakarta saat ini terdapat 504.610 pemilih yang belum mempunyai KTP-el. Angka tersebut mencapai 7,07 persen dari total penduduk yang masuk dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) DKI per 3 November lalu, yakni sebanyak 7.132.856 pemilih. 



"Ratusan ribu pemilih non-KTP-el itu terancam kehilangan hak pilihnya jika sampai 4 Desember nanti status dan identitas kependudukan mereka belum juga memperoleh kejelasan dari instansi pemerintah terkait," ujar Fachrudin kepada Republika.co.id,Ahad (20/11).



Untuk itu, Fachrudin meminta KPU dan Disdukcapil DKI Jakarta untuk segera menuntaskan masalah tersebut agar nantinya tidak menjadi sumber konflik, baik sebelum maupun sesudah Pilkada DKI 2017. Berdasarkan hasil pencermatan Bawaslu DKI, kata dia, ratusan ribu pemilih non-KTP-el tersebut terbagi menjadi empat kelompok. Pertama adalah pemilih pemula yang pada Pilkada 2017 berusia 17 tahun atau baru mempunyai hak pilih. 



Kelompok kedua adalah penduduk yang secara de jure memiliki KTP DKI, tetapi secara de facto tidak berdomisili di Jakarta. Selanjutnya, ada pula penduduk yang belum memiliki KTP-el, tapi saat ini sedang melakukan perekaman data di Disdukcapil DKI. Menurut Fachrudin, jumlah warga yang masuk dalam kelompok ketiga ini sekitar 140 ribu orang, dari total wajib KTP-el di DKI yang mencapai 7.162.212 jiwa. 



Sementara, kelompok keempat adalah pemilih yang tidak ber-KTP DKI, tetapi bertempat tinggal di Ibu Kota, dan pada saat Pilpres (Pemilihan Presiden) 2014 lalu mereka juga menggunakan hak pilihnya di Jakarta. "Pemilih Pilpres yang tidak ber-KTP DKI ini ditengarai terjaring saat proses coklit (pencocokan dan penelitian) oleh petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) pada 2014, sehingga nama mereka pun masuk dalam DPS DKI dan dikategorikan sebagai pemilih non-KTP-el," tuturnya.



Fachrudin berpendapat, tidak mudah bagi Disdukcapil DKI untuk memverifikasi dan memvalidasi pemilih non-KTP-el yang jumlahnya mencapai 504.610 jiwa tersebut. Apalagi, kemampuan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam memproses uji ketunggalan data penduduk juga terbilang sangat minim, yakni hanya sekira 500 orang per hari. 



"Belum lagi Kemendagri kini tengah dirundung masalah akibat kegagalan mereka melakukan pelelangan blanko KTP-el. Situasi ini semakin menambah kompleksitas masalah," ucap Fachrudin. 



Karena itu, dia mengimbau partai politik, cagub/cawagub, dan tim kampanye para kandidat untuk terus mendorong masyarakat agar proaktif mengecek status kepemilihan mereka melalui website resmi KPU, yaitu pilkada2017.kpu.go.id/pemilih. "Kami berharap masyarakat juga tidak apatis memperjuangkan hak pilih mereka. Mumpung masih cukup waktu untuk memberikan tanggapan, masukan, dan perbaikan DPS," kata Fachrudin.

source: republika.co.id

Anies dan Sandiaga Saling 'Bertarung', Ada Apa?

Jumat, 18 November 2016 12.13



JAKARTA -- Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) bermain futsal di lapangan futsal Prestasi di Penggilingan, Jakarta Timur, Kamis (17/11).
Namun pasangan ini harus saling bertarung di tengah lapangan sebagai lawan. Anies menggunakan kostum warna oranye sedangkan Sandi menggunakan kostum warna biru. Pertandingan pertama ada tim Anies dan tim Sandi yang masing-masing didukung Jakmania dan semua bernomor punggung tiga.
Pertandingan kedua, tim Sandiaga melawan tim dari awak media. Sandiaga juga berhasil membobol sekali gawang lawan. Gaya kemenangan dengan hormat badan membungkuk dipertontonkan Sandiaga di depan para warga yang rame menonton dan bersorak-sorai.
Pertandingan ketiga adalah adu penalti antara Anies dan Sandiaga dengan skor 2-1 untuk Anies. Sandiaga mengatakan kemenangan Anies atas dirinya memperlihatkan kalau pasangannya tersebut layak jadi Gubernur DKI Jakarta.
"Saya lupa kalau mas Anies ternyata mantan tim kode etik PSSI dan pintar mengolah bola," katanya.
Sementara itu, Anies mengatakan soal mengolah bola memang diakuinya, tapi soal stamina harus belajar dengan Sandiaga. "Saya harus belajar stamina dengan bang Sandi. Tapi kalo mengolah bola, saya dulu SD masuk klub bola," kata Anies.
Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan nomor urut tiga. Selain itu, nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi) diusung Partai Demokrat, PPP dan PAN.
Kemudian, nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Hanura dan Partai Golkar.
Source : Republika.co.id

MPJ Dukung Sandiaga Uno-Yusuf Mansur di Pilgub DKI

Jumat, 05 Agustus 2016 22.42


JAKARTA -- Majelis Pelayan Jakarta (MPJ) menyatakan dukungannya terhadap Sandiaga Uno dan Ustaz Yusuf Mansur (UYM) sebagai pasangan gubernur dan wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Dewan Syuro MPJ, Ahmad Luthfi Fathullah menegaskan sejak didirikan MPJ sudah berkomitmen untuk mendukung calon muslim. Saat ini, kata dia, MPJ sudah menemukan duet pasangan yang ideal untuk menjadikan Ibu Kota lebih baik.

"Saat ini yang sekarang yang mendapat tiket adalah Sandiaga Uno, itu kita dukung. Salah satu calon wakilnya yang kami ajukan adalah Ustaz Yusuf Mansur," katanya kepada Republika.co.id di Masjid Baitul Mughni, Kuningan, Jakarta Selatan, Jum’at (5/8).

Menurutnya jika Sandiaga Uno nantinya sudah menyatakan keinginannya untuk maju bersama Ustaz Yusuf Mansur pihaknya akan mendukung duet tersebut penuh. "Kalau umpanya berpasangan sama yang lain, akan kami dukung juga asal memnuhi syarat, persyaratannya kan bagus aqidahnya, syari’atnya dan amanah," ujarnya.

Ia menjelaskan, tujuh tokoh muslim yang didukung MPJ sudah memenuhi syarat-syarat tersebut. Karena itu, pihaknya juga tidak memaksakan jika Sandiaga nantinya memilih untuk maju bersama dengan Prof Yusril Ihza Mahendra, Kang Yoto, atau dnegan tokoh Muslim lainnya.

"Tapi, sepertinya tadi mas Sandi kalau partainya mendukung dengan Ustaz Yusuf Mansur, dia oke. Kami pun oke. Kami menyambut baik kalau berpasangan dnegan UYM. Tapi, tidak menuntut kemungkinan juga berpasangan dnegan tokoh lainnya," jelasnya.

Luthfi menilai Ustaz Yusuf Mansur mempuyai elektabilitas tinggi di Jakarta. Karena, kata dia, sebelum Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkenal, UYM sudah terkenal lebih dulu. 

"MPJ kedepannya masih tunggu gong akhir, karena gongnya masih belum dipukul benar, Pak Sandi masih belum ketemu pasangannya. Kita semua tahu, kita menunggu gong dari PDIP," katanya.
source : republika

Kabar Dunia

 

© Copyright H2 Media 2015 -2016 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.