News Update :

Nasional

Kabar Daerah

Pendidikan

Pemilu

Tampilkan postingan dengan label Turkey. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Turkey. Tampilkan semua postingan

Demi Muslim Rohingya, Wakil PM Turki akan Kunjungi Bangladesh

Rabu, 27 September 2017 00.15

ecep Akdag, Wakil PM Turki. (aa.com.tr/ar)
Ankara. Wakil Perdana Menteri (PM) Turki, Recep Akdag, berencana akan mengunjungi Bangladesh dalam waktu dekat. Disebutkan, tujuan kunjungan ini adalah untuk melihat langsung keadaan Muslim Rohingya yang melarikan diri dari tanah airnya.
Dilansir dari aa.com.tr/ar, Selasa (26/09/2017), rilis Kemenlu Turki menyebut jumlah Muslim Rohingya yang mengungsi di Bangladesh mencapai 436 ribu. Jumlah itu hanya terjadi sejak tanggal 25 Agustus hingga saat ini.
Rilis Kemenlu juga menyebutkan, Turki sejak hari pertama terjadi pembantaian terus melakukan upaya-upaya untuk menghentikan krisis kemanusiaan yang terjadi di Provinsi Rakhine, Myanmar.

“Upaya Turki membuahkan hasil yang positif,” lanjut rilis Kemenlu. Di antaranya adalah tercapainya konsensus dari masyarakat internasional tentang pentingnya solusi abadi bagi Muslim Rohingya. Juga pentingya menghentikan pertikaian di Rakhine, menjamin sampainya bantuan kemanusiaan dan mengembalikan pengungsi ke wilayah mereka secara aman.
Rilis juga mengungkap bahwa Wakil PM Turki akan berkunjung ke Bangladesh dalam waktu dekat. Tujuannya adalah untuk melihat langsung kamp-kamp pengungsian, dan meninjau distribusi bantuan yang dilakukan lembaga-lembaga Turki. (whc/dakwatuna)
Sumber: Dakwatuna

Turki Kecam Penganiayaan Rohingya dan Menuntut Tindakan

Rabu, 30 Agustus 2017 11.58

Ankara,– Pemerintah Turki melalui Menteri Luar Negeri Mevlüt Çavuşoğlu pada Selasa (29/8) mengecam keras penganiayaan dan penindasan sistematis Muslim Rohingya dan menuntut adanya tindakan penyelesaian permasalahan secara permanen.
Berbicara dalam sebuah konferensi pers bersama di Ankara dengan mitranya dari Maladewa Mohamed Asim, Çavuşoğlu mengecam tindakan yang mengakibatkan korban sipil massal yang terjadi di tengah serangan pasukan keamanan terhadap warga Rohingya. Daily Sabah melaporkan yang dikutip MINA.
Pada Senin (28/8) sebelumnya, juru bicara Dewan Rohingya Eropa Anita Schug mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa antara 2.000 sampai 3.000 orang Muslim telah meninggal di negara bagian Rakhine, dalam apa yang dia gambarkan sebagai “genosida perlahan”.
Çavuşoğlu mengatakan, “Dulu, ada serangan serius terhadap Rohingya, tapi kini masalahnya sistematis. Saudara-saudara kita di Rohingya telah mendapat tekanan, penganiayaan dan dideportasi.”
Dia menekankan bahwa negara-negara regional memiliki peran penting dalam menyelesaikan masalah dan menyatakan bahwa Indonesia dan Malaysia telah memberikan dukungan kepada Muslim Rakhine.
Çavuşoğlu meminta masyarakat internasional dan negara-negara Islam untuk “lebih peka” tentang “perlakuan tidak manusiawi ini”.
“Kami juga memanggil negara-negara Muslim dan kepala negara mereka dari sini. Kita tidak boleh diam dalam hal ini Mari kita tunjukkan kepekaan kita,” lanjutnya.

Ia mendesak negara-negara untuk membuat peringatan yang diperlukan terhadap Myanmar.
“Jika mereka tulus, mari kita dukung mereka,” imbuhnya.
Menlu Çavuşoğlu juga menekankan semua institusi seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, Badan Pengungsi PBB dan Organisasi Internasional untuk mengambil langkah yang kuat dalam sebuah solusi.
Serangan mematikan terhadap pos-pos perbatasan di negara bagian Rakhine, Myanmar barat, pecah pada hari Jumat (25/8), mengakibatkan korban sipil massal.
Laporan media mengatakan, pasukan keamanan Myanmar menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dan mengungsikan ribuan warga desa Rohingya, menghancurkan rumah dengan mortir dan senapan mesin.
Daerah ini telah mengalami ketegangan antara populasi Budha dan Muslim sejak kekerasan komunal terjadi pada tahun 2012.
Sebuah laporan PBB menyebutkan adanya pelanggaran hak asasi manusia oleh pasukan keamanan yang mengindikasikan kejahatan terhadap kemanusiaan.

PBB mendokumentasikan pemerkosaan massal, pembunuhan, termasuk bayi dan anak kecil, pemukulan dan penghilangan warga secara brutal.
Perwakilan Rohingya mengatakan sekitar 400 orang tewas dalam operasi tersebut. 
sumber :mirajnews

Turki Siap Memfasilitasi Negara yang Berseteru dengan Qatar Berdialog

Selasa, 06 Juni 2017 12.15

mir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani
Turki meminta pihak-pihak Negara yang memutuskan hubungan dengan Qatar mengadakan dialog dan mengatakan negaranya siap meredam perseteruan Negara Arab yang memboikot Qatar.
“Hal itu merupakan sebuah perkembangan yang sangat membuat sedih kami semua,” ujar Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada para wartawan. “Mungkin terdapat beberapa masalah antar negara tetapi dialog harus diberlakukan pada setiap situasi,” katanya dikutip Arabnews.
Sementara Kepala Komite Parlemen Iran yang terkait hubungan luar negeri dan keamanan nasional Alaeddin Boroujerdi mengatakan Washington membuat kebijakannya intervensi yang dapat menyebabkan perpecahan diantara negara-negara Muslim.
“Intervensi negara-negara asing, seperti Amerika Serikat, tidak dapat menjadi solusi bagi permasalahan regional.”
Senada dengan Iran, mengomentari keputusan sejumlah negara Arab itu, pemerintahan Kremlin mengatakan hari Senin bahwa merupakan kepentingan Rusia untuk membangun situasi “yang stabil dan damai” di Teluk.
Sedangkan Menteri Luar Negeri India mengatakan negaranya tidak akan menerima dampak dari beberapa negara Teluk yang memutuskan hubungan diplomatic dengan Qatar.
“Tidak ada penentangan mengenai ini bagi kami. Ini merupakan masalah internal GCC (Dewan Koordinasi Teluk). Perhatian kami hanyalah mengenai warga India di sana. Kami sedang mencari jika ada warga India yang terperangka di sana,” Sushma Swarai mengatakan pada wartawan.
Sementara itu, sejak krisis ini bermula, beberapa maskapai penerbangan dengan mengumumkan pemberhentian semua penerbangan dari dan menuju Qatar berlaku mulai Selasa pagi hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Saudi Arabian Airlines, yang dikenal juga sebagai Saudia, perusahaan angkutan UEA Emirates, Etihad, Flydubai dan Arabia Air semua mengumumkan mereka akan menunda penerbangan ke Doha. Mesir menyusul dengan mengumumkan mereka akan menunda semua hubungan udara dengan Qatar.
Qatar Airways juga mengatakan di situs resminya bahwa mereka telah menunda semua penerbangan ke Arab Saudi. Keputusan pemutusan hubungan itu terjadi setelah pada akhir Mei para hacker meretas kantor berita pemerintah dan mempublikasikan apa yang Qatar sebut sebagai komentar palsu dari emir Qatar mengenai Iran dan Israel. Negara-negara Teluk Arab merespon hal itu dengan memblokir media Qatar, termasuk jaringan satelit berita Aljazeera.
Sebelumnya, pasca kedatangan Amerika Serikat (AS) ke Timur Tengah, beberapa negara Islam serta Arab telah memutus hubungan diplomatik dengan Qatar.
Pertama yang melakukan langkah ini adalah Arab Saudi, Bahrain, Mesir dan Uni Emirat Arab. Keempat Negara ini merupakan yang pertama mengumumkan bahwa mereka akan menarik pegawai diplomatik dan berencana untuk menutup jalur laut dan udara ke negara itu.
Dalam sebuah pernyataan yang dilakukan melalui Agensi Pers Saudi (SPA), Arab Saudi mengatakan tentara Qatar akan dari tarik dari wilayah perang di Yaman.
Qatar merupakan bagian dalam Koalisi Arab yang memberikan dukungan pada pemerintah Presiden Abd Rabbo Mansyour Hadi dalam perang melawan milisi pemberontak Syiah dukungan Iran, al Houthi dan para sekutunya.
Sementara itu pakar terorisme internasional dari Singapura, Professor Rohan Gunaratna mengatakan, tindakan Arab Saudi dan empat sekutunya memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dilihat sebagai langkah yang kurang wajar.
Dengan memberikan alasan Qatar menyokong tindakan terorisme dan aktivitas ekstremisme, negara-negara berkenaan sepatutnya membawa isu tersebut ke meja perundingan dan melakukan sesuatu untuk membujuk Qatar agar menolak faham ektremis secara total.
“Arab Saudi perlu berhati-hati dalam membuat tuduhan bahawa negara lain terbabit dalam menyokong terorisme,” ujar  professor dalam bidang studi keamanan di The S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technology University, Singapura ini.

sumber :hidayatullah

Kapal Pembangkit Listrik Turki Tiba di Medan

Senin, 22 Mei 2017 16.48

iluatrasi
Jakarta. Kapal pembangkit listrik dari Turki dengan kapasitas 240 MW tiba di Medan, Sumut, Minggu sekitar pukul 10.30 WIB.
Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Amir Rosidin dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu menyatakan kapal bernama Marine Vessel Power Plant (MVPP) Onur Sultan itu akan meningkatkan pasokan listrik di sistem kelistrikan Sumatera bagian utara.
“MVPP, yang dapat ditingkatkan hingga 480 MW ini dijadwalkan sinkron dengan sistem kelistrikan Sumatera bagian utara pada Kamis (1/6) dan ditargetkan resmi beroperasi (commercial operation date/COD) pada minggu kedua Juni 2017,” ujar Amir Rosidin.
Menurut dia, tambahan daya MVPP 240 MW akan menjadikan daya mampu sistem Sumatera bagian utara mencapai 2.287 MW.
Dengan perkiraan beban puncak tertinggi sebesar 2.075 MW, maka sistem kelistrikan Sumatera bagian utara akan memiliki cadangan daya 212 MW.
Kapal MVPP Onur Sultan dengan panjang 300 meter dan lebar 50 meter itu memakai 24 unit mesin PLTD buatan Wartsila (Finlandia) berkapasitas 18,81 MW per unit dan mesin PLTU dengan kapasitas 2×15 MW.
Amir menambahkan salah satu kelebihan MVPP adalah memiliki kemampuan bahan bakar ganda (dual fuel) yakni BBM jenis “heavy fuel oil” (HFO) dan gas.
Selain itu, lanjutnya, kapal pembangkit listrik, yang disewa PLN selama lima tahun ke depan itu memiliki kelebihan seperti tidak membutuhkan lahan, bisa dipindahkan secara cepat, konsumsi bahan bakar lebih hemat, produksi limbah lebih rendah, dan tingkat kebisingan masyarakat lebih rendah.
“Kehadiran kapal ini menjadi solusi hingga selesainya pembangunan pembangkit permanen,” katanya.
Sumber: Antara/dakwatuna




Dituding Terkait FETO, Aset >3.000 Hakim dan Jaksa Turki akan Dibekukan

Minggu, 31 Juli 2016 12.26

ilustrasi
H2Media,Kepala kejaksaan di Ankara telah meminta agar aset-aset milik 3.049 hakim dan jaksa yang ditahan sebagai bagian dari penyelidikan keterkaitan mereka dengan Futullahist Terror Organization (FETO) dibekukan. Demikian diumumkan oleh kantor kejaksaan.
Aset-aset yang akan dibekukan itu termasuk kendaraan, rekening bank, semua bentuk klaim, surat-surat berharga, keuntungan dari kemitraan di berbagai perusahaan, serta barang-barang yang disimpan dalam kotak deposit.
Ribuan hakim dan jaksa itu telah diberhentikan dari tugasnya oleh Dewan Tertinggi Hakim dan Jaksa (HSYK) dan kemudian ditahan dengan tuduhan terkait percobaan kudeta 15 Juli, laporHurriyet Jumat (29/7/2016).
Kementerian Kehakiman telah mengurumkan rencana untuk mengangkat total 5.110 hakim dan jaksa baru bulan depan, guna mengisi kekosongan yang ada.
source:hidayatullah

Turki Minta Sekolah Fatih di Aceh Ditutup, karena Diduga Terkait Jaringan Teroris Fethullah

Jumat, 29 Juli 2016 11.02

Presiden Turki Erdogan dan Presiden Indonesia Joko Widodo
BANDA ACEH – Kedutaan Turki mengeluarkan rilis media terkait sekolah-sekolah yang dianggap berkaitan dengan organisasi Fethullah Gulen, yang diklaim sebagai dalang dalam peristiwa kudeta Presiden Erdogan di Turki.
Turki berharap pemerintah Indonesia menutup beberapa sekolah tersebut, sama seperti yang dilakukan oleh negara-negara lainnya.
Dari beberapa sekolah yang disebutkan dalam rilis tersebut, dua diantaranya berlokasi di Aceh, yakni Fatih Boy’s School Aceh dan Fatih Girl’s School, Aceh.
“Ada sejumlah sekolah di Indonesia, yang terkait dengan organisasi teroris ini. Menurut pejabat Indonesia, organisasi payung mereka di Indonesia, yaitu PASIAD telah ditutup pada 1 November 2015. Kedutaan, kami telah lama telah mengungkapkan keprihatinan kami tentang kegiatan organisasi teroris Fethullah Gulen Terrorist Organisation (FETO) di Indonesia,” tulis Kedutaan Turki dalam rilisnya. Kamis 28 Juli 2016.
Berikut sekolah-sekolah yang dianggap berkaitan dengan Organisasi Teroris Fethullah Gulen (Feto) oleh Kedutaan Turki:
1) Pribadi Bilingual Boarding School, Depok
2) Pribadi Bilingual Boarding School, Bandung
3) Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School, Tangerang Selatan
4) Semesta Bilingual Boarding School, Semarang
5) Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School, Jogjakarta
6) Sragen Bilingual Boarding School, Sragen
7) Fatih Boy’s School, Aceh
8) Fatih Girl’s School, Aceh
9) Banua Bilingual Boarding School, Kalimantan Selatan

Selain itu, “menurut informasi yang kami terima dari Kementerian Indonesia Departemen Agama, Kementerian telah mengirimkan surat resmi kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta di Ciputat, Jakarta Selatan dan memerintahkan penutupan podium Gulen mereka beberapa waktu yang lalu,” lanjutnya dalam siaran pers tersebut.
Keduataan Turki juga menyebutkan, hal ini penting untuk menyatakan bahwa setelah upaya kudeta yang dilakukan oleh organisasi teroris Feto, sejumlah negara memutuskan untuk menutup sekolah-sekolah, yang berafiliasi dengannya, diantaranya adalah Jordan, Azerbaijan, Somalia dan Niger.
“Kami menghargai solidaritas sejati negara-negara tersebut. Turki dan Indonesia secara tradisional telah menikmati hubungan persahabatan berdasarkan afinitas sejarah dan budaya. Kami bekerja sama di beberapa platform regional dan multilateral seperti PBB, Organisasi Konferensi Islam (OKI), D-8, G-20 dan MIKTA,”
Sebagai mitra strategis, kami berharap dan mengandalkan dukungan dari orang-orang persaudaraan dan ramah Indonesia dan Pemerintah Indonesia terhormat dalam perjuangan kami melawan organisasi teroris Feto.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Indonesia dan juga konfirmasi daru Sekolah Fatih, terkait permintaan Kedutaan Turki ini.

source:klikkabar

Kudeta Turki: Sejauh ini Lebih dari 9.000 di Tahan

Selasa, 26 Juli 2016 20.58

dok AA

ANKARA, Lebih dari 9.000 orang, termasuk tentara, polisi, hakim dan jaksa, telah diserahkan untuk di tahanan sehubungan dengan  upaya kudeta pada 15 Juli  lalu di Turki, menurut data yang telah dihimpun oleh Anadolu Agency.
Dari jumlah tersebut 2.219 adalah anggota dari lembaga peradilan, termasuk 348 hakim, dengan 100 anggota dari Mahkamah Agung dan 34 dari Dewan Negara, serta 737 jaksa penuntut umum.
Data menunjukkan bahwa jumlah jenderal tentara yang terlibat meningkat menjadi 143 dan telah diputuskan oleh hakim Juga sebanyak 3.168 personel militer, termasuk didalamnya kolonel dan perwira berpangkat rendah, yaitu 1.181 bintara dan 736 siswa militer juga diserahkan kerumah tahanan.
Sementara itu, jumlah petugas polisi yang terlibat juga meningkat menjadi 918, sementara warga sipil 825 termasuk para pejabat publik seperti gubernur provinsi dan kabupaten, juga termasuk dalam daftar tahanan.

Seperti kita ketahui percobaan kudeta di Turki telah ditangkap sebanyak  13.000 tersangka - termasuk personel militer, polisi, anggota peradilan dan pegawai negeri sipil dan semuanya sejauh ini  masih dalam penyelidikan oleh pihak berwenang nasional Turki , kudeta tersebut  mengakibatkan 246 orang tewas dan 2.100 terluka.(*)

2 Jendral Turki di tangkap di Dubai

15.03

Around 13,000 suspects – including military personnel, police, judiciary members and civil servants – have been arrested so far in a nationwide probe into the failed coup, which saw 246 people martyred and 2,100 injured
H2Media,Turkey;Lagi – lagi 2 jendral Turki ditangkap di duga memiliki hubungan dengan upaya kudeta pada 15 juli lalu , dua jendral tersebut ditangkap di Uni Emirat Arab menurut sumber  diplomatik Turki pada selasa
Kedua jendral tersebut adalah Mayor Jenderal Mehmet Cahit Bakir, Komandan Satgas Afghanistan Turki, dan Brigadir Jenderal Sener  Topuc, Komandan Kereta, Menganjurkan dan Membantu Command di Kabul, mereka  ditahan di Bandara Internasional  Dubai setelah melarikan diri dari Afghanistan, seperti dilansir Anadolu Agency kantor berita turki.
Kementerian Luar  Negeri  Turki dan  Organisasi  Intelijen Nasional  Turki  bekerja sama dengan para pejabat terkait Uni Emirat Arab berhasil menangkap 2 jendral tersebut dan dibawanya kembali ke Ankara Turki.
Bakir dan Topuc ditangkap untuk diinterogasi setelah mereka kembali ke Ankara pada Selasa pagi, sumber menambahkan.

Percobaan kudeta di Turki telah ditangkap sebanyak  13.000 tersangka - termasuk personel militer, polisi, anggota peradilan dan pegawai negeri sipil dan semuanya sejauh ini  masih dalam penyelidikan oleh pihak berwenang nasional Turki , kudeta tersebut  mengakibatkan 246 orang tewas dan 2.100 terluka.(z)

Turki Bubarkan Pasukan Pengawal Elite Erdogan

Minggu, 24 Juli 2016 18.12

Kayhan Ozer/Pool Photo via AP

ANKARA -- Pasukan pengawal elite untuk Presiden Turki dibubarkan. Hal ini dilakukan setelah hampir 300 anggota dalam tim tersebut ditahan karena diduga terlibat dalam upaya kudeta gagal di negara tersebut pekan lalu. 


Dalam laporan BBC, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengeluarkan sejumlah tindakan keras menyusul kudeta militer yang terjadi. Ribuan pejabat serta orang-orang yang bekerja di lembaga negara juga instansi pendidikan dipecat. 



Status keadaan darurat juga diumumkan di negara itu dan berlangsung hingga tiga bulan ke depan. Hal ini memungkinkan presiden dan kabinet di negara itu untuk merombak kabinet, menyusun undang-undang baru, serta membatasi dan menangguhkan hak dan kebebasan pihak-pihak tertentu yang diperlukan. 



Erdogan menuding bahwa Fethullah Gulen, ulama Turki yang menetap di Amerika Serikat (AS), menjadi dalang utama kudeta pemerintahannya. Penangkapan terhadap orang-orang yang terkait dengan Gulen dilaporkan telah dilakukan. 



Mereka yang ditangkap termasuk keponakan dari ulama tersohor tersebut, bernama Muhammet Sait Gulen, yang berada di Erzurum. Selain itu, tangan kanan Gulen diketahui juga ditangkap sebelumnya.

source :rol

Turki tutup 626 sekolah dan lembaga setelah upaya kudeta

Jumat, 22 Juli 2016 12.04


Ankara - Kementerian Pendidikan Turki telah memulai rencana untuk menutup 626 sekolah dan lembaga, beberapa hari setelah upaya kudeta, kata kantor berita resmi negeri itu Anadolu pada Rabu (20/7).

Sementara itu, 900 personel polisi diskors dari tugas mereka di Ibu Kota Turki, Ankara, karena didakwa memiliki hubungan dengan gerakan Gulen, yang dituduh mendalangi kudeta gagal pada Jumat malam (15/7).

Ribuan pegawai sipil di Kantor Perdana Menteri, Parlemen Turki dan bermacam kementerian juga diskors. 

Kementerian Energi dan Bea-Cukai menyatakan mereka telah memecat 484 pegawai.

Pada Ahad (17/7), Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan di dalam satu pernyataan kudeta militer yang gagal itu telah menewaskan sedikitnya 290 orang.

Korban jiwa meliputi setidaknya 190 warga sipil dan 100 pelaku kudeta, kata pernyataan tersebut --yang menambahkan lebih dari 1.400 orang cedera dalam upaya kudeta itu, yang melanda negeri tersebut pada Jumat malam tapi digagalkan pada Sabtu pagi.

Setakat ini, lebih dari 6.000 orang telah ditahan karena keterlibatan mereka dalam kudeta yang gagal itu, katanya.

Pernyataan tersebut mengatakan tokoh agama Fethullah Gulen lan yang melancarkan upaya kudeta itu.

"Pemerintah kami telah terus-menerus mengungkapkan motif sesungguhnya dari kelompok teror ini dan pemimpinnya, Fethullah Gulen. Kudeta gagal tersebut adalah aksi kriminal terakhir yang mengungkapkan bahaya yang ditimbulkan oleh Organisasi Fethullah Gulen," katanya, Xinhua melaporkan.

source:antaranews

Ajudan Erdogan Membatah terlibat Kelompok Kudeta Gulenist

00.06

AA photo

Turkey;Kepala Ajudan Presiden Recep Tayyip Erdogan yang ditangkap sebagai bagian dari Investigasi skala luas efek dari percobaan kudeta 15 Juli lalu, telah mengakui bahwa dia bersalah karena tidak berada dengan Erdogan malam itu tapi di membatah ikut terlibat dalam aksi kudeta.

Dalam kesaksian jaksa nya, Kolonel printer Ali ditanya mengapa ia memilih untuk pergi ke kota Aegean dari Izmir pada malam terjadi kudeta tersebut  bukannya Marmaris, sebuah kota resor di provinsi Aegean dari Mugla, yaitu kota tempat  Erdogan berlibur saat itu Printer mengakui dia salah telah salah memilih kota bukannya ke marmaris namun kekota lain, dan saya bukan bagian dari Fethullah Gulen dan dia bukanlah yang mengatur pernikahan saya dan saya tidak memiliki hubungan dengan kelompok iru, tambah printer.

Printer juga ditanya apakah ia telah mencuri atau mempelajari  kode radar  pesawat yang ditumpangi Erdogan saat ia melakukan perjalanan ke Istanbul pada malam 15 Juli tersebut.

Dia menjawab tidak , dia tidak mengetahui hal itu dan dia tidak belajar pun tentang Radar, printer juga menekankan dia tidak pernah bertemu dengan komunitas Gullen, tidak pernah tinggal bersama mereka, kalau terbukti dia siap menerima apapun hukumannya, dan dia menekankan bahwa Gulen adalah pemimpin organisasi Teroris. Seperti di lansir hurriyetdailynews pada 21 juli 2016 (*)

Kabar Dunia

 

© Copyright H2 Media 2015 -2016 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.