News Update :

Nasional

Kabar Daerah

Pendidikan

Pemilu

Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Kemendikbud Kelola Sejumlah Jurnal

Sabtu, 24 Februari 2018 08.38


Jakarta-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) mengelola sejumlah jurnal yang dapat diakses masyarakat. Masyarakat juga dapat berkontribusi mengirimkan tulisan ke jurnal-jurnal tersebut. Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud mengelola tiga belas jurnal. Jurnal-jurnal tersebut antara lain Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Kapata Arkeologi, Sangkhakala Berkala Arkeologi, Siddhayatra, Amerta, dan lain-lain. Daftar jurnal yang dikelola Balitbang Kemendikbud dapat dilihat pada pranala http://litbang.kemdikbud.go.id/jurnal. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) juga mengelola sejumlah jurnal. Jurnal-jurnal yang dikelola Badan Bahasa antara lain Ranah, Jentera, Kandai, Madah, dan lain-lain. Daftar jurnal tersebut dapat dibuka melalui pranala http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal. Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) mengelola sebuah jurnal yaitu Jurnal Teknodik. Informasi tentang Jurnal Teknodik dapat diakses melalui pranala https://jurnalteknodik.kemdikbud.go.id. Kepala Subbagian Kerja Sama dan Publikasi Sekretariat Balitbang, Oky Adrian, mengatakan bahwa jurnal-jurnal yang dikelola Balitbang dapat ditemukan melalui fitur pencarian di laman Balitbang (http://litbang.kemdikbud.go.id). "Database jurnal-jurnal tersebut dapat diakses di laman Balitbang, jadi akses pencariannya satu pintu," kata Oky Adrian di Jakarta, Rabu (21/2/2018). Oky mengajak masyarakat berpartisipasi mengirimkan naskahnya ke jurnal-jurnal yang dikelola Kemendikbud. "Ayo menulis jurnal di Kemendikbud!" ajaknya.

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemendikbud Kelola Sejumlah Jurnal ", http://entertainment.kompas.com/read/2018/02/24/080411110/kemendikbud-kelola-sejumlah-jurnal
Penulis : Jodhi Yudono
Editor : Jodhi Yudono )

Peringati Maulid Nabi, SDIT dan PAUD IT Madani mengadakan Perlombaan

Selasa, 06 Februari 2018 22.52



Lhoksukon, Sekolah Islam terpadu di Lhoksukon mengadakan perlombaan antar siswa dalam rangka memperingati maulid Nabi SAW. Zulkarnen S.Pd selaku ketua Yayasan Amanah Ummat yaitu yayasan Pendidikan dan Kemanusiaan yang mendirikan SDIT Madani 6 Tahun lalu dan PAUD IT Madani 10 yang lalu. Kini sekolah swasta  tersebut sudah berjalan dengan baik kata Zulkarnen walau masih banyak kekurangan di sani sini. Peringatan Maulid ini dilakukan adalah agenda rutin yayasan setiap tahunnya. Dalam rangkaian kegiatan tersebut diadakan perlombaan antar siswa, yaitu perlombaan Mewarnai, Bersolawat, menghafal surat pendek, menghafal doa doa dan Lacak Dunia Islam serta fision show busana muslim. Selain untuk mengsyiarkan Maulid nabi juga untuk menambah kecintaan Para siswa kepada Rasullullah,S.A.W tutup Zulkarnen. Sentara itu kepala PAUD IT Madani,yang juga panitia pelaksana Zuraini,SE mengatakan bahwa kegiatan tersebut diadakan selama 3 hari yaitu mulai tanggal 6 hingga 8 Februari nanti dan di tutup dengan kenduri maulid beserta pengumuman pemenang perlombaan, Zuraini mengatakan kegiatan kali ini di ambil tema, Merekat Ukhwah dan meningkatkan prestasi dengan mengtauladani Rasulullah.

10 Perpustakaan Terbesar dan Termegah di Dunia

10.48

10 Perpustakaan Terbesar dan Termegah di Dunia - Buku merupakan jendela ilmu untuk para pembacanya. Melalui buku kita dapat mengetahui banyak informasi informasi. tidak heran bila buku merupakan sesuatu yang melambangkan pengetahuan. Tidak heran juga bila banyak orang yang membangun sebuah perpustakaan sebagai wadah dari jendela ilmu tersebut. Berikut ini adalah daftar 10 Perpustakaan Terbesar dan Termegah di Dunia yang akan sajikan kepada Anda : 

1.  Library of Congress

Sebuah perputakaan yang terletak di Washington DC, Amerika Serikat yang diberi nama Library of Congress. Perpustakaan ini didirikan pada tahun 1800. dan memiliki stock buku mencapai 30 juta buku.

2.National Library of China


Salah satu perputakaan terbesar di dunia terletakk di Beijing, Cina yang bernama National Library of China. Perpustakaan megah ini didirikan pada tahun 1909. National Library of China mempunyai penyimpanan lebih dari 22 juta buku.

3.Library of the Russian Academy of Sciences


Perpustakaan megah lainnya terletak di St Petersburg, Rusia yang diberi nama Library of the Russian Academy of Sciences. Perpustakaan ini didirikan pada tahun 1714 dengan penyimpanan lebih dari 20 juta buku.

4. National Library of Canada

Perpustakaan yang terletak di Ottawa, Kanada ini didirikan pada tahun 1953 dengan nama National Library of Canada. Memiliki penyimpanan buku mencapai sekitar 18.800.000 buku.

5. German National Library

Perpustakaan German National Library ini terletak di Frankfurt, Jerman. German National Library didirikan tahun 1990 dan memiliki buku sekitar 18.500.000

6. British Library

Perpustakaan megah lainnya terletak di London, Inggris dengan nama British Library yang didirikan tahun 1753 dengan penyimpanan lebih dari 16 juta buku.

7.Institute for Scientific Information Russian Academy of Sciences

Institute for Scientific Information Russian Academy of Sciences berada di kota Moskow, Rusia. Didirikan pada tahun 1969 dengan penyimpanan sekitar 13.500.000 buku.

8.Harvard University Library

Perpustakaan terbesar lainnya terletak di Cambridge, MA, USA. Perpustakaan yang didirikan pada tahun 1638 ini memiliki sekitar 13.100.000 buku.

9. Vernadsky National Scientific Library of Ukraine

Vernadsky National Scientific Library of Ukraine yang berada di Kiev, Ukraina. Perpustakaan ini didirikan pada tahun 1919 dengan lebih dari 13 juta buku.

10. New York Public Library

New York Public Library yang berada di Kota New York, NY, USA didirikan tahun 1895 dengan kapasitas buku lebih dari 11 juta buku.

Ketua DPR Keberatan PT Asing Bisa Bangun Kampus di Indonesia

Selasa, 30 Januari 2018 14.20

Ketua DPR Bambang Soesatyo
JAKARTA -- Ketua DPR Bambang Soesatyo menilai rencana pemerintah mengizinkan perguruan tinggi asing (PTA) berdiri di Indonesia dapat mengancam keberadaan perguruan tinggi nasional. Karenanya ia meminta agar pemerintah kembali meninjau rencana PTA masuk di Indonesia.
"Kalau kementerian pendidikan tiba-tiba memberikan izin kepada perguruan tinggi luar negeri, ini kan mengancam keberadaan PT nasional kita, termasuk swastanya. Sekali lagi kita minta ke Pak Menteri untuk meninjau kembali plus minusnya daripada kebijakan itu," ujar Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (30/1).
Bambang mengaku memahami maksud pemerintah adanya PTA di Indonesia agar meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun alih-alih meningkatkan, rencana tersebut  justru dapat mematikan perguruan tinggi nasional yang ada sekarang, khususnya swasta.
"DPR berharap kebijakan ini tidak mematikan perguruan tinggi yang sudah ada sekarang, justru tugas menteri seharusnya meningkatkan kualitas daripada PT yang ada di Tanah Air," ujar Bambang.
Ia lebih sependapat jika untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional dengan kerja sama antarlembaga pendidikan asing. "Seharusnya kalau mau memang menarik ya kerja sama supaya pendidikan nasional kita, bisa terangkat kualitasnya, pertukaran dosen atau pengajar atau profesor PT dunia," katanya.
Pemerintah berencana mengizinkan PTA berdiri di Indonesia. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memastikan PTA yang hendak membangun kampusnya di Indonesia akan diklasifikasikan pada perguruan tinggi swasta. Artinya, biaya pendidikan di PTA akan relatif mahal ketimbang perguruan tinggi negeri (PTN), sehingga PTA tidak akan mematikan popularitas PTN.
"Jadi PTA tidak akan kami kontrol, SPP nya pasti mahal. Beda dengan PTN yang SPP nya kami kontrol, dan di PTN tetap ada 20 persen untuk mahasiswa yang kurang mampu sebagai akses agar mendapatkan pendidikan yang berkualitas," kata Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti Patdono Suwignjo usai konferensi pers terkait Kebijakan Menghadapi Revolusi Industri 4.0 di Jakarta, Senin (29/1)

Dosen Unsyiah Raih Gelar Doktor Tercepat

Senin, 29 Januari 2018 13.03

DR.Rahmat Fadhil
Banda Aceh – Rahmat Fadhil, dosen Universitas Syiah Kuala meraih gelar doktor tercepat dengan publikasi sebanyak 15 artikel pada jurnal nasional dan internasional di Institut Pertanian Bogor (IPB), Dramaga-Bogor, Senin (29/1).
Dihadapan komisi promotor doktoral yang terdiri dari Prof Dr Ir M.Syamsul Maarif M.Eng, Dr Ir Tajuddin Bantacut M.Sc dan Dr Ir Aji Hermawan, Rahmat Fadhil mempresentasikan disertasinya yang berjudul ‘Strategi Pengembangan Kelembagaan Agroindustri di Indonesia (studi kasus agroindustri kopi Gayo)’ 
Dalam sidang disertasi doktoral yang berlangsung selama tiga jam itu, bertindak selaku penguji disertasi yaitu Prof Dr Ir Sukardi, Guru Besar Departemen Teknologi Industri Pertanian – Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Dr Ir Saptana dari Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Rahmat Fadhil yang juga merupakan konsultan ahli pada Jaringan Survei Inisiatif (JSI) dan Lembaga Kajian Strategis Pembangunan Aceh (LEMKASPA) itu tercatat sebagai satu-satunya mahasiswa doktoral di IPB dengan masa studi tercepat yaitu selama 2,5 tahun dengan publikasi terbanyak selama studi.
Bahkan, sebagian besar riset disertasi doktoralnya itu telah dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus pada _Quartile_ 2 dan 3. Selain itu, Rahmat Fadhil yang merupakan alumni Magister (S2) dari Universitas Putra Malaysia itu, lulus sangat baik di IPB dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,99.
“Penyelesaian studi dan riset doktoral yang cepat ini dikarenakan dukungan dari pembimbing, keluarga, orang tua, dosen di IPB dan Unsyiah, Dekanan dan juga masyarakat Aceh di Bogor,” kata pria penerima beasiswa dari Kementerian Ristek dan Dikti melalui program Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri ( BPPDN) ini.
“Saya bersyukur dapat menyelesaikan pendidikan doktoral pada bidang Teknologi Industri Pertanian dengan baik, bahkan penguji disertasi, Dr Ir Saptana mengatakan ini akan sangat besar kontribusinya bagi pembangunan agroindustri kedepan, khususnya di Indonesia,” tutupnya. ()

Pakar Astonomi 60 Negara Bahas Kalender Hijriyah Global

Jumat, 24 November 2017 15.33

 
Sekretaris Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Muhammadiyah Amin (dok.rol)
JAKARTA
-- Indonesia akan menjadi tuan rumah Seminar Internasional Fikih Falak. Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin mengatakan, bahwa seminar akan berlangsung pada 28 - 30 November 2017 di Jakarta.

Menurut Amin, hasil Konferensi Turki tahun 2016 tentang penerapan kalender Hijriyah Global akan kembali dibahas pada seminar ini. “Pembahasan nanti sedikit banyak menanggapi hasil Konferensi Turki 2016 lalu,” ujar Amin dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat (24/11).

Konferensi Islam Internasional di Istanbul, Turki, menyepakati penerapan Kalender Hijriyah Global di seluruh dunia. Kalender Hiriyah global ini didasarkan pada penglihatan astronomi terhadap hilal, tanpa melupakan penglihatan secara kasat mata. Konferensi yang berlangsung pada Mei 2016 lalu itu diikuti para ulama, pakar atronomi dari 60 negara di dunia.

Hasil konferensi ini, kata Amin, akan menjadi salah satu bahan bahasan pada Seminar Internasional Fikih Falak yang diinisiasi Pemerintah Indonesia.  Seminar ini akan dihadiri ahli falak dari 14 negara, yaitu: Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Turki, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Maroko, Yordania, Iran, Amerika Serikat, Inggris, India, dan Irlandia. Seminar ini akan mengangkat tema “Peluang dan Tantangan Implementasi Kalender Global Hijriah Tunggal.”

“Seminar Falak Internasional ini bukan hanya hajat umat Islam Indonesia saja, tetapi juga dunia. Makanya, perlu kita perhatikan benar, teknis berjalannya acara,” ujar Amin 

Tidak kurang 112 pakar ilmu falak dan astronomi Indonesia rencananya akan ambil bagian dalam seminar ini. Kegiatan  akan dimulai dengan presentasi  tiga narasumber utama, yaitu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan bahasan Fikih Kalender Hijriyah Global, dan Ketua LAPAN Thomas Jamaludin yang akan membawakan paper berjudul Unifikasi Kalender Hijriyah Global.

Sumber : kemenag.go.id/republika

3 Alasan Rektor UNJ Harus Dicopot Menurut Aliansi Dosen

Selasa, 26 September 2017 12.48

JAKARTA -- Aliansi Dosen UNJ Bersatu untuk Perubahan menyebutkan tiga alasan Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) harus dicopot dari jabatannya. Temuan-temuan ini pun sudah sejak lama diawasi dan dapat dikenakan pidana, solusi terbaik pun memang hanya pemberhentian Rektor UNJ.
Salah seorang anggota Aliansi Dosen UNJ Bersatu untuk Perubahan, Robertus Robert menjelaskan pelanggaran tersebut berdampak terhadap nama baik institusi. "Rektor melakukan pelanggaran-pelanggaran berat yang berdampak pada rusaknya nama baik UNJ dan rusaknya marwah Perguruan Tinggi secara umum," ujar dia dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Selasa (26/9) pagi.

Pertama, lanjutnya, Rektor UNJ melindungi pelaku plagiarisme. Ada praktek plagiarisme yang ditemukan tim Evaluasi Kinerja Akademik (EKA) Kemenristekdikti RI terhadap 5 pejabat pemerintah daerah. Salah satunya adalah disertasi Nur Alam (mantan Gubernur). Disertasi Nur Alam tersebut menurut tim EKA Kemenristekdikti terindikasi menyadur dari laman-laman penyedia arsip disertasi di internet.
Di antara saduran tersebut terdapat pada Bab I sebanyak 74,4 persen dari tulisan di laman penyedia arsip disertasi. Kemudian, Bab II dan Bab III, tim EKA menemukan kejanggalan lain, yakni ketidaksinambungan tulisan di bab-bab tersebut dengan isi disertasi yang ditulis.
Kejanggalan lain, karya yang diganjar dengan indeks prestasi kumulatif tertinggi itu dibuat dalam waktu kurang dari lima hari, akhir Juni dan menjelang akhir Juli 2016.Rinciannya, Bab I dibuat pada 20 Juli 2016 pukul 19.21; Bab II dan Bab III dibuat dalam rentang bersamaan pada 21 Juli 2016 pukul 09.22; dan Bab V dibuat jauh sebelumnya pada 29 Juni 2016 pukul 06.52.Temuan tersebut berdasarkan 'digital forensik' yang tidak bisa dibantah oleh siapapun.
Keduga, diduga adanya nepotisme di UNJ. Berdasarkan penelitian Aliansi Dosen UNJ Bersatu untuk Perubahan, ditemukan beberapa bukti Nepotisme Rektor UNJ. Salah satunya, Rektor UNJ telah mengangkat saudari Nurjannah yang merupakan anak kandung Rektor UNJ sebagai Koordinator Pusat Studi Wanita dan Perlindungan Anak berdasarkan SK Nomor 1197/SP/2016 yang ditandatangani oleh Rektor UNJ Djaali pada tanggal 20 Oktober 2016 (bukti SK ada).
Sebagai informasi, bahwa yang bersangkutan berlatar belakang pendidikan bidang pertanian. Bantahan Rektor Djaali bahwa anaknya diangkat oleh Rektor sebelumnya, itu keliru karena justru ada SK nomor 1197/SP/2016 yang ditandatangani ayahnya sendiri Rektor UNJ Djaali.
Tidak hanya tiga anak kandungnya, salah satu menantunya pun juga ikut diangkat menjadi dosen UNJ. Berdasarkan temuan-temuan dan bukti-bukti berupa berbagai dokumen, Aliansi Dosen UNJ Bersatu untuk Perubahan menemukan SK dan disposisi yang menunjukkan berbagai praktik penunjukkan jabatan kepada sesama anggota keluarga oleh Rektor.
"Kami menengggarai praktik KKN yang masif dan terstruktur, yang merusak prinsip-prinsip tata birokrasi dan kelembagaan yang bersih dan bebas KKN sesuai dengan UU ASN No.5 Tahun 2014. Diduga ada lebih dari lima lagi yang merupakan kroninya menjadi pegawai UNJ non PNS yang ada di bagian administrasi program pascasarjana dan sejumlah Fakultas (SK tentang ini tidak bisa di akses oleh Aliansi dosen)," jelasnya.

Ketiga, Rektor berlaku otoriter dan semena-mena. Bukti keotoriteran Rektor terjadi dari bulan Oktober 2016 sampai Juni 2017. Rektor telah memberhentikan, memindahkan, menon-jobkan sedikitnya 14 pegawai yang berposisi sebaga Kepala UPT, Kabag, Kasubag dan lain-lain, dengan alasan menentang atau mengkritik kebijakan rektor yang keliru, dianggap malas bekerja, tidak kompeten, dan akan pensiun padahal pensiunnya tahun 2018.
Di antara mereka yang diberhentikan secara semena-mena adalah yang menjabat sebagai Kepala UPT Pengadaan barang dan jasa, PPK beberapa proyek pembangunan gedung, Kadubag hukum tata laksana, Kasubag Tenaga Akademik dan Kepegawaian, Kabag TU Fakultas, Kasubag Umum, Kepala Biro Akademik, Sekretaris LPM, Kadubag data LPKM, Staff Sistem Pengawasan Internal, dan lainnya.
"Otoriterian Rektor juga sesungguhnya terlihat sejak akhir 2016 yang men-DO (drop out) Ketua BEM UNJ karena mengkritik Rektor tapi karena ribuan mahasiswa protes akhirnya surat DO dibatalkan," paparnya.
Tidak hanya itu, sikap tidak demokratis dan semena-mena juga terjadi dengan pemanggilan terhadap puluhan dosen yang kritis ke kepolisian, melalui laporan pengacara Rektor atas dugaan kasus pencemaran nama baik melalui media elektronik yang hingga saat ini tidak diketahui siapa tersangkanya.
Cara mengelola kampus secara otoriter dan semena-mena ini tentu mengganggu stabilitas kampus dan merusak harmoni kampus, sehingga menghambat kinerja UNJ secara umum.
"Tiga data utama tersebut (diduga ada data lain terkait KKN) telah mencoreng nama baik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), merusak marwah Universitas secara umum dan membahayakan masa depan UNJ. Jika Rektor UNJ tidak diberhentikan ini preseden buruk bagi masa depan perguruan tinggi secara umum, dan UNJ secara khusus karena berdampak pada terhambatnya agenda perubahan dan perbaikan universitas," tegas Robertus.

Pelajar Indonesia Akan Ikuti Festival Film Pendek Tingkat Internasional di Tunisia

Selasa, 06 Juni 2017 12.07

Kegiatan shooting Festival Film Pendek Pelajar Internasional yang mengusung tema Silat. (Foto: PPI Tunisia)
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Tunisia akan mengikuti festival film pendek tingkat internasional.
PPI di Tunisia diberi kepercayaan oleh Pensosbud KBRI Tunis dan didukung penuh oleh Prof Ikrar Nusa Bhakti, Duta Besar RI untuk Tunisia menyambut baik penyelenggaran festival film pendek edisi perdana tersebut dengan membentuk tim khusus pembuatan film pendek dengan Ezzitouna Production sebagai rumah produksi.
Dari tiga jenis film yang ditawarkan panitia; fiksi, dokumenter dan animasi. Peserta dari pelajar Indonesia kali ini mengambil tema fiksi dengan judul film “Silat”. Sebuah film pendek drama laga yang berdurasi waktu di bawah 30 menit, akan menceritakan tentang dunia persilatan yang tidak jauh dari persaingan, permusuhan, percintaan dan kesetiakawanan.
Menurut Sutradara Film Pendek Silat, Irhamni Rofiun, tema ini sengaja diambil karena ingin mempromosikan kembali Pencak Silat, yang notabene merupakan seni bela diri yang berasal dari Indonesia dalam bentuk sinematografi ke seluruh peserta dari 24 negara dari total 110 film pendek yang akan bersaing dan masuk ke meja penjurian dalam festival tersebut. Demikian siaran pers PPI Tunisia yang diterima MINA, Senin (5/7).
International Student Short Film Festival, sebuah ajang festival film pendek tingkat pelajar internasional yang akan berlangsung dari tanggal 06 sampai 09 Juli 2017 di kampus Universitas Nabeul, Tunisia.
Acara yang kompetitif ini bertujuan untuk mempromosikan pengetahuan audiovisual, memobilisasi penciptaan dan diseminasi karya sinematografi oleh para pelajar dari berbagai negara.
Festival Film Pendek Pelajar Internasional ini diselenggarakan oleh Pusat Kebudayaan Univesitas Nabeul dan Institut Seni Drama dan Budaya Tunis, di bawah pengawasan dan naungan Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Tunisia serta dibantu oleh organisasi publik dan swasta.
“Film pendek silat ini tidak hanya mempertontonkan pertarungan para pendekar melalui jurus-jurus andalan dalam pencak silat, tetapi juga akan dibumbui cerita romansa dan sedikit humor agar tidak terkesan monoton,” ujar Mahasiswa Pascasarjana Universitas Ezzitouna tersebut, yang juga pernah menjadi sutradara dalam Film Pendek “Sadar” milik PPI Tunisia yang diikutsertakan dalam Festival Film Pendek PPI Tiongkok 2015.
Pembuatan film pendek ini melibatkan hampir seluruh komponen masyarakat Indonesia di Tunisia, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Film Silat yang bersubtitle bahasa Inggris ini menghabiskan waktu 4 hari shooting, dengan lokasi yang berbeda-beda, Wisma Duta RI, danau Lac Due, bukit Zaghwan dan pantai Hammamet.

sumber :mirajnews

Lolos Pimnas, Mahasiswa Undip Tidak Perlu Membuat Skripsi

Minggu, 07 Agustus 2016 20.24

SEMARANG, – Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Prof Yos Johan Utama mengungkapkan bahwa mahasiswa yang lolos ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) berhak untuk tidak membuat skripsi atau bisa lulus melalui jalur nonskripsi.
“Ini sebagai bentuk penghargaan karena mereka sudah melakukan yang terbaik bagi almamater,” tandasnya, saat melepas 23 tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di Quality Hall Widya Puraya Kampus Undip Tembalang, Sabtu (6/8/2016).
Menurutnya, para mahasiswa yang lolos ke Pimnas sudah melalui tahapan-tahapan sebagaimana seperti mengikuti proses pembuatan skripsi. Seperti mencari fakta lapangan, menentukan tujuan, perumusan masalah dan mencari solusinya.
“Diharapkan nanti selain dapat berprestasi, semaksimal mungkin mereka juga bisa mengharumkan nama almamater di tingkat nasional,” katanya.
Selain itu, Yos menambahkan pihaknya juga memberikan apresiasi kepada mahasiwa pada bidang PKM Pengabdian Masyarakat dengan diperkenankan tidak mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN). “Karena mereka sejatinya (dianggap) sudah melakukan hal tersebut,” lanjutnya.
Undip melepas 23 tim terdiri atas delapan tim PKM Penelitian Eksakta (PKM-PE), satu tim PKM Sosio Humaniora (PKM-SH), tiga PKM Karsa Cipta (PKM-KC), satu tim PKM Penerapan Teknologi (T), empat tim PKM Pengabdian Masyarakat (PKM-K), lima tim PKM Kewirausahaan (PKM-K), dan satu tim PKM Gagasan Tertulis (GT).
source :cahunnes

Mendikbud Muhadjir Upayakan Pembagian KIP Tepat Sasaran

Kamis, 28 Juli 2016 21.05

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi /foto dok antara

JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy berupaya agar masalah Kartu Indonesia Pintar (KIP) terkait sinkronisasi data penerima bisa segera terselesaikan. Sebab selama ini dasar penerima KIP ini merujuk ke data kemiskinan di Kementerian Sosial (Kemensos).

"Padahal kita punya Data Pokok Pendidikan (Dapodik)," katanya di Kemendikbud, Jakarta, Kamis (28/7). 

Menurutnya data ini sebenarnya sudah memiliki informasi jumlah siswa yang miskin. Dengan menggunakan data dari Kemensos, Muhadjir menilai ini sebuah kekeliruan. 

"Konyolnya jadi kita akan beri bantuan ke siswa di sekolah yang datanya dari Kemensos sementara anak miskin itu kan gak semuanya di sekolah," ucapnya. 

Karena itu, ia menegaskan, data dasar dari Dapodik menjadi upaya yang perlu dilakukan ke depannya demi pemerataan KIP. Untuk menyelesaikan sinkronisasi data ini, Muhadjir mengatakan, ini tentu memerlukan persetujuan dalam rapat gabungan terlebih dahulu. Jika disetujui, dia yakin permasalahan ini dapat terselesaikan selama satu bulan. Sebab, data siswa miskin sudah tertera dan hanya langsung diberikan saja. 

"Satu bulan selesai dengan catatan disetujui pakai Dapodik bukan data dari Kemensos. Jadi memang masih banyak yang tidak nyambung," jelasnya. 

Berdasarkan Dapodik 18 juta dari 50 juta siswa di seluruh tingkatan berada dalam kondisi miskin. Di data Kemendikbud  perihal status KIP per 21 Juli 2016 disebutkan, KIP yang dipesan dan dicetak sebanyak 17.927.308. 

Selanjutnya, KIP yang telah diterima sebanyak 16.746.518 dan jumlah yang dalam pengiriman sebesar 1.020.576. Sementara jumlah KIP retur sebanyak 160.214.
source :republika

Perguruan Tinggi Dapat Menjadi Ujung Tombak Inovasi Keuangan Syariah

Rabu, 27 Juli 2016 13.34

Ilustrasi
H2Media,Direktur Industri Keuangan Non-Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan Mochammad Mochlasin mengatakan, perguruan tinggi dapat menjadi ujung tombak dalam inovasi keuangan syariah di Tanah Air.
“Kami akui keuangan syariah masih kalah populer dibandingkan dengan keuangan konvensional. Oleh karenanya penelitian yang dilakukan mahasiswa maupun dosen dapat menjadi salah satu penggerak inovasi keuangan syariah,” ujar Mochlasin usai pembukaan pelatihan keuangan syariah bagi dosen perguruan tinggi di Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN di Tangerang Selatan, Selasa (26/7/2016).
Salah satu penyebab keuangan syariah belum sepopuler keuangan konvensional karena kurangnya sumber daya manusia yang memahami keuangan syariah tersebut. Selain itu juga literasi keuangan juga dinilai masih rendah.
“Dengan pelatihan yang diberikan kepada para dosen ini, diharapkan mereka bisa menyampaikan ilmu dan keterampilan mereka kepada mahasiswa dengan lebih baik lagi,” tambah dia.
Porsi untuk keuangan syariah masih di bawah lima persen yang melingkupi perbankan, asuransi, dan pembiayaan syariah.
Mochlasin menyebut, masa depan keuangan syariah akan semakin dilirik oleh masyarakat seiring dengan kesadaran masyarakat Muslim untuk menghindari riba.
Mochlasin menyebut industri keuangan syariah harus melakukan pengembangan produk agar dapat melayani kebutuhan masyarakat. Produk syariah yang semakin beragam akan membuat keuangan syariah tumbuh pesat.
“Dalam waktu dekat, Presiden Jokowi akan membentuk komite keuangan syariah, yang mana setiap proyek-proyek infrastruktur pembiayaan dapat melalui perbankan syariah.”
Saat ini, kiblat keuangan syariah masih dikuasai oleh Inggris dan Malaysia. Padahal Indonesia merupakan negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia.
Ketua Jurusan Manajemen Keuangan PKN STAN, Agus Sunarya Sulaeman, mengatakan masih sedikit perguruan tinggi yang membuka konsentrasi keuangan syariah.
“Bahkan di PKN STAN sendiri belum ada konsentrasi keuangan syariah. Tapi penelitian yang dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa mengenai keuangan syariah sudah banyak,” kata Agus, seperti diberitakan Antara.
source:hidayatullah

UI Gelar Simposium Ilmu Material

Selasa, 26 Juli 2016 14.19


TANJUNG BENOA -- Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) dengan Direktorat Riset dan Pengadian Masyarakat (DRPM UI) menggagas sebuah Simposium Internasional bagi peneliti Ilmu Material di Bali.  Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anis berharap dalam simposium ini muncul ide-ide baru, sehingga penelitian dapat diarahkan menjadi 'problem solving' di masyarakat.


Ia mengatakan International Symposium on Current Progress in Functional Materials (ISCPFM) mempertemukan para peneliti dan pakar di bidang functional materials dari Asia, Eropa maupun Amerika, Penyelenggaraan ISCPFM 2016 belangsung selama dua hari yaitu pada 26-27 Juli 2016. 



Menurut dia simposium ini mendiskusikan perkembangan Functional material atau biasa didefinisikan sebagai bahan material untuk properti dan fungsi tertentu khususnya di bidang perkembangan sains teknologi termasuk penyuplai energi alternatif, pelestarian lingkungan, perangkat elektronik, dan peningkatan kualitas kesehatan.



Sebagai negara berkembang, kata dia, Indonesia masih membutuhkan peningkatan signifikan pada kualitas dan intensitas penelitian di bidang functional materials sehingga hasil dari penelitian tersebut dapat memberikan kontribusi pada pembangunan Indonesia.


Rangkaian kegiatan hari pertama berupa Presentasi dari para peneliti dalam dan luar negeri serta kuliah umum dari pakar functional materials dengan topik Polimer, keramik, komposit, Nano and 2D materials, Metals, Organometals and kimia koordinasi, biomaterial, Modeling dan komputasi.


"Kegiatan ini juga diharapkan mampu menjadi forum yang efektif untuk meningkatkan keterlibatan peneliti Indonesia dan peneliti dari negara lain serta masyarakat industri, sebagai pengguna akhir untuk memperbaharui perkembangan dan kemajuan functional materials," ujar dia.(ROL)

BEM UNSYIAH "LARANG" DPRA KUNKER

Senin, 25 Juli 2016 14.38

Mahasiswala Unsyiah memaksa masuk ke halaman gedung DPRA dalam sebuah aksi menolak program kunjungan kerja anggota dewan ke sejumlah negara di luara negeri, Senin (25/07/2016) | Foto: Juli P Mudo/Habadaily.com
H2Media, Banda Aceh Seratusan Pimpinan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsyiah, beraksi di depan gedung DPRA, di Banda Aceh  (25/7) jam 11.00 WIB. BEM Unsyiah memprotes anggota DPRA yang menjadwalkan kunjungan kerja (kunker) ke 4 benua pada Agustus nanti.
Dalam orasinya Hasrizal melantang agar DPRA segera membatalkan Rencana mereka Ke 5 negara tersebut, karena Rakyat disisni masih sangat membutuhkan dana tersebut, selain menolak Kunker Mahasiswa juga meminta Lpj kepada DPRA yaitu Laporan Petanggungjawaban Kunker – kunker yang lalu. Jangan lagi lukai rakyat ujar Hasrizal.

Aksi BEM mahasiswa ini dikawal pihak kepolisian  Para mahasiswa memaksa masuk ke halaman gedung DPRA.

Selain Pihak Mahasiswa, banya pihak masyakat juga menyayangkan rencana DPRA yang akan kunker ke Luar Negeri (*)

Kabar Dunia

 

© Copyright H2 Media 2015 -2016 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.