News Update :

Nasional

Kabar Daerah

Pendidikan

Pemilu

Tampilkan postingan dengan label Berita Daerah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita Daerah. Tampilkan semua postingan

Kepala Disdagperinkop-UKM Aceh Utara Ditangkap Terkait Kasus Sabu

Kamis, 19 April 2018 00.04

Lhokseumawe-Personel Satuan Reserse Narkoba Polres Lhokseumawe menangkap F, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagperinkop-UKM) Aceh Utara terkait kasus sabu. Saat penangkapan, F diduga sedang mengkonsumsi sabu bersama rekannya, Ms, di sebuah rumah di Gampong Utuen Bayi, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, Senin, 16 April 2018, sekitar pukul 19.00 WIB.
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Ari Lasta Irawan, dihubungi portalsatu.com, Rabu, 18 April 2018 malam, menjelaskan, penangkapan dilakukan setelah ada informasi dari warga bahwa di sebuah rumah di Gampong Utuen Bayi sering dijadikan tempat menggunakan narkotika jenis sabu.
“Kita lakukan penyelidikan. Setelah kita pastikan informasi benar, baru kita gerebek dan kita amankan F dan Ms. Keduanya saat ini dalam sel mapolres,” ujar Kapolres Ari.
Ari menyebutkan, di lokasi itu disita sejumlah barang bukti berupa alat isap sabu dari plastik, kaca pirex yang masih terisi sabu, satu plastik transparan, macis, dua sumbu dari kertas timah rokok, pipet, dan barang bukti lainnya. 
“Saat ditanya petugas, kedua tersangka mengaku barang bukti itu milik keduanya. Insya Allah kasus ini akan kita terangkan secara detail dalam konferensi pers besok,” ujar Ari.
Sementara itu Kabag Humas Setda Aceh Utara, T. Nadirsyah dihubungi portalsatu.com mengaku sudah mendengar informasi terkait penangkapan F. Namun, kata dia, pihaknya belum memperoleh informasi secara resmi dari pihak kepolisian. “Saya akan cek terlebih dahulu kabar itu,” kata Nadir.[]

PKS Aceh Utara, Mengadakan Maulid dan Peusijuk Caleg

Senin, 26 Februari 2018 23.03



Aceh Utara (26/2) – Ribuan warga menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Peusijuk ba Caleg PKS Aceh Utara, yang bertempat di Lintas Banda Aceh Medan Gampong Lancang Barat, kec. Dewantara. Meurut Afuazan sebagai panitia pelaksana, peusijuk bacaleg ini dihadiri oleh lebih 2000 Kader dan simpatisan PKS kabupaten Setempat,acara dimulai tepat jam  10.30 hingga usai waktu dzuhur dan dilanjutkana makan Maulid bersama.
Danu Sanjaya selaku ketua DPD PKS Aeh Utara dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada seluruh warga yang berhadir yang lebih khusus warga Kecamatan dewantara, danu juga mengatakan bahwa, acara maulid ini bukan baru kali ini saja kami adakan tapi telah menjadi rutinitas PKS dan para kadernya  di Aceh Utara bahwa kita selalu mengadakan Maulid, baik yang diadakan oleh partai maupun oleh kader bersama masyarakat di Gampong masing – masing.
Turut Hadir dalam Acara ini bapak Andi Salahuddin,SE yang juga sekalian membuka acara, yang menwakili DPP PKS Wilda Sumbagut. Alam sambutannya Andi menyampaikan bahwa “ PKS Aceh Utara hari ini telah menetapka Caleg- Calegnya, yaitu setelah meminta masukan dari Ulama – Ulama dan berbagai pihak lainnya.. ust. Andi melanjutkan PKS tidak dapat dipisahkan dari Ulama, walaupun banyak pihak yang ingin memisahkan PKS dengan Ulama – ulama namum kami akan tetap menggenggam tangan ulama untuk bersama membangun agama di nanggroe tercinta. 

Dalam maulid kali ini, tgk Muhammad Yusuf atau yang dikenal dengan Waled Bayu, berkesempatan memberikan Ceramah Maulid dihadapan Para Anggota PKS sekalian, beliau menyampaikan yang intinya bahwa ummat harus bersatu dalam ikatan persaudaraan, jangan berpecah belah dan dukunglah partai politik yang benar – benar membantu ummat Islam, bukan yang menista agama.

Acara Maulid dan Peusijuk ini mengambil tema“Berkhidmat untuk rakyat Aceh, Tapeukong Agama Tabangun Nanggroe”.

Acara ini juga dihadiri oleh Wakil ketua DPW PKS Aceh, Ust. Fuadi Sulaiman, juga turut hadir para ulama kharismatik Aceh Tgk H Abdul Hamid (Abah Alue Ie Puteh), Abu Yuslem (Abon Awe Geutah) Tgk M Yusuf (Waled Bayu), Abi Zulkifli ( Imum Syik Islamic Center), serta para Tokoh Partai Politik, Ketua DPD PKS Bireuen Tgk Syafi’i, Anggota DPRK Kota Lhokseumawe, Yusrizal, ST serta juga para geuchik di kecamatan Dewantara dan Kecamatan muara batu. Menurut panitia pelaksan (**)


Resep Cara Mudah Membuat Ayam Tangkap Aceh

Minggu, 18 Februari 2018 12.28

Ayam Tangkap Aceh harus langsung di persiapkan dan di goreng. Ayam Tangkap Aceh di sajikan panas-panas, fresh from the wok. Tamu harus menuggu 20-30 menit sampai pesananya di sajikan. Dari sinilah sebenarnya muncul nomenklatur Ayam Tangkap Aceh untuk kuliner isrtimewa ini. Tamu yang tidak sabar menunggu lama akan bertanya: “Ayamnya masih di tangkap, ya?”.
Pada waktu Nanggroe Aceh Darussalam sedang dirundung muasibah tsunami pada taun 2004, Ayam Tangkap Aceh mendapat nama baru , yaitu Ayam Tsunami. Julukan ini di peroleh karena penyajian (plating) Ayam Tangkap Aceh yang tampil berantakan di piring saji seperti ayan goreng dan daun–daun kering yang porak poranda seperti didera tsunami.
Ayam Tangkap Aceh harus di buat dari ayam kampung. Di potong menjadi potongan kecil-kecil , di marinasi dengan bumbu-bumbu, kemudian di goreng dalam wajan besar 8-10 menit. pada menit terakhir penggorengan , di masukan dua genggam daun-daunan pandan, daun temurui atau daun salam koja, dan cabai hijau dan terus di goreng sampai garing.
Formula rahasia membuat Ayam Tangkap Aceh yang istimewa adalah menggoreng porsi kecil (maksimun satu ekor ayam) dalam wajan besar dan minyak panas. Ayam gorengnya sangat renyah, dengan bagian dalam masih juicy, gurih bernuansa asam , dan harum karena dedaunan kering yang di goreng bersamanya.
Konon, yang pertama “menciptakan” resep Ayam Tangkap Aceh adalah RM Cut Dek, Jalan raya Banda Aceh, Lambaro, 0651 7557050. Tempat favorit lain untuk Ayam Tangkap Aceh adalah RM Aceh Rayeuk, Jl. Raya Banda Ace –Medan KM 3,5 Lueng Bata, 0651 7409122.

Resep Cara Mudah Membuat Ayam Tangkap Aceh

Bahan :
1 ekor ayam kampung > di potong menjadi 24 potong
1,5 liter minyak goreng
1 cangkir air hangat
8 tangkai daun temurui (salam koja ,daun kari)
4 lembar daun pandan > Rajang selebar 4-5 cm
2 cabai hijau > biarkan utuh

Bumbu :
6 siung bawang merah > 3 siung di Rajang ,3 siung di haluskan
3 siung bawang putih
5 cabai rawit
1 kelingking jahe
1 kelingking kunyit
4 sdm sari asam jawa
2 sdm sari jeruk nipis

Cara Memasak :
  • Cuci potongan ayam, remas-remas dengan sari jeruk nipis.
  • Haluskan semua bumbu, campurkan dengan sedikit air hangat , rendam potongan ayam dalam bumbu selama 10-15 menit.
  • Panaskan minyak di dalam wajan besar sampai bener-bener mendidih (sekitar 170 derajat celcius). Goreng ayam sampai kecoklatan. Semua ayam harus terendam minyak panas dan tidak berhimpitan satu sama lain.
  • Menjelang matang, masukan daun temurui,daun pandan, dan cabai hijau, teruskan menggoreng selama 3 menit. Angkat, tiriskan, sajikan panas.
sumber: infokuliner.com

Beberapa bangunan Rusak akibat Gempa di Aceh

Kamis, 08 Februari 2018 21.02

Gempa berkekuatan 5,3 SR mengguncang Aceh, pada  (8/2/2018), sekitar pukul 16.52 WIB, untuk semendara BPBD setempat melaporkan dampak di Kecamatan Geumpang, Pidie untuk sementara baru terdata 1 Mesjid, 1 postu dan 3 Rumah rusak, belum ada laporan lebih lanjut hingga jam 19.30 malam ini.





Peringati Maulid Nabi, SDIT dan PAUD IT Madani mengadakan Perlombaan

Selasa, 06 Februari 2018 22.52



Lhoksukon, Sekolah Islam terpadu di Lhoksukon mengadakan perlombaan antar siswa dalam rangka memperingati maulid Nabi SAW. Zulkarnen S.Pd selaku ketua Yayasan Amanah Ummat yaitu yayasan Pendidikan dan Kemanusiaan yang mendirikan SDIT Madani 6 Tahun lalu dan PAUD IT Madani 10 yang lalu. Kini sekolah swasta  tersebut sudah berjalan dengan baik kata Zulkarnen walau masih banyak kekurangan di sani sini. Peringatan Maulid ini dilakukan adalah agenda rutin yayasan setiap tahunnya. Dalam rangkaian kegiatan tersebut diadakan perlombaan antar siswa, yaitu perlombaan Mewarnai, Bersolawat, menghafal surat pendek, menghafal doa doa dan Lacak Dunia Islam serta fision show busana muslim. Selain untuk mengsyiarkan Maulid nabi juga untuk menambah kecintaan Para siswa kepada Rasullullah,S.A.W tutup Zulkarnen. Sentara itu kepala PAUD IT Madani,yang juga panitia pelaksana Zuraini,SE mengatakan bahwa kegiatan tersebut diadakan selama 3 hari yaitu mulai tanggal 6 hingga 8 Februari nanti dan di tutup dengan kenduri maulid beserta pengumuman pemenang perlombaan, Zuraini mengatakan kegiatan kali ini di ambil tema, Merekat Ukhwah dan meningkatkan prestasi dengan mengtauladani Rasulullah.

PKS Aceh Utara nyatakan sikap dan mendukung Aksi Untung Sangaji

Sabtu, 03 Februari 2018 01.29

danu sanjaya, saat deklarasi mendukung cekmad (lamhabanews)
Aceh Utara _ Dewan  Pengurus Daerah PKS Aceh Utara, menyambut baik aksi yang telah dilakukan oleh Bapak AKBP Untung Sangaji  Kapolres Aceh Utara dalam penertiban Penyakit Masyarakat dalam hal ini adalah Waria. Tim Kapolres Aceh Utara pada 27 Januari 2018 Malam Menangkap 12 Waria di dua kecamatan yaitu Kec.Tanah Jamboe Aye dan Kec.Lhoksukon. Dari penertiban itu muncul pro kontra di Jakara khususnya, sampai – sampai Kapolres Aceh Utara harus di periksa oleh Propam Polda Aceh. Sehubungan hal tersebut PKS Aceh Utara Sebagai salah satu unsur partai politik di kabupaten aceh utara, dan sebagai partai yang ber azaskan Islam serta menjujung tinggi ada istiadat lokal, PKS menyatakan beberapa sikapnya anrtara lain yang disampaikan kepada awak media pada 2 Februari 2018 yang bernomor :  018/K/PYT/AA.06-PKS/1439.

Pertama, PKS, Menilai bahwa aksi yang telah dilakukan kapolres tidak lepas dari kerangka hukum dan norma yang telah ada, menjaga ketertiban dalam masyarakat dimana keberadaan salon-salon kecantikan sering disalah-gunakan fungsi nya dan cenderung jadi tempat yang meresahkan masyarakt sekitarnya. Kami mengajak seluruh komponen masyarakat, baik dari unsur ulama dan para pemangku adat untuk bersama-sama masyarakat bersatu mendukung aksi serupa yang dilakukan oleh para penegak hukum, untuk menghindari aksi-aksi persikusi yang dilakukan masyarakat yang jauh dari koridor hukum. Kedua, Kepada para pihak yang tidak setuju, lembaga dan masyarakat luar, dalam tataran demokrasi dan negara hukum, perlu menghormati dan menjaga nilai luhur yang telah berkembang di bumoe aceh, UUPA dan segala qanun turunan UUPA yang diakui keabsahannya dalam hirarki hukum di negara kita. Ketiga, Proses pemeriksaan yang dilakukan pihak propam polda terhadap kapolres dalam kerangka menjaga kode etik para penegak hukum kita persilahkan, selama murni untuk menjaga profesionalisme penegakan hukum. Kita tidak ingin proses pemeriksaan karena intervensi lembaga-lembaga yang didanai oleh negara asing dengan kedok isu HAM, tapi sejati nya ingin melegalkan aksi-aksi asusila seperti isu LGBT dan praktek perzinahan yang bertentangan dengan nilai dan adat istiadat di bumoe aceh. Jangan sampai kedaulatan hukum rusak karena tunduk dan mau diatur-atur oleh asing. Keempat, Adat aceh yang bersyariat tidak mengenal kebebasan yang sebebas-bebasnya apalagi yang kebablasan. Aceh bagian dari NKRI dan Indonesia adalah negara yang berdasar atas Ketuhanan. pernyataan sikap tersebut di tanda tangani oleh Danu Sanjaya, S.Ag Selaku ketua DPD PKS Aceh Utara (zn)

Ini Kronologi Merliana Minta Stop Suara Adzan di Tanjung Balai

Selasa, 02 Agustus 2016 23.10

Foto depan Masjid al-Makshum Tanjungbalai Sumatera
Peristiwa kerusuhan yang terjadi di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, pada Jum’at malam hingga Sabtu  (29-30 Juli 2016) dini hari, dipicu oleh keberatan dari seorang warga Tionghoa bernama Merliana terhadap suara adzan dari masjid Al-Makshum.
Sekretaris Badan Kemakmuran Masjid (BKM), Dailami menuturkan, bahwa sudah sejak lama Merliana melakukan protes terhadap suara yang keluar dari pelantang masjid.
“Terakhir, 5 hari sebelum kerusuhan dia (Meriana, red) menyampaikan keberatannya soal suara dari masjid,” ujarnya kepada hidayatullah.com di Tanjungbalai, Senin (01/08/2016).
Namun setelah melaksanakan sholat maghrib pada Jum’at (29/07), dirinya bersama seorang pengurus masjid lain bernama Haristua Marpaung memutuskan untuk mendatangi rumah Merliana yang berada persis di depan Masjid Al-Makshum, guna menanyakan ihwal kebaratannya tersebut.
Namun, kata Dailami, setelah membuka pintu, Meriana justru menjawab pertanyaan dirinya dan Haristua dengan nada yang dinilai menantang.
“Itu bising kami terganggu. Kau tahu! Pekak telingaku dengar suara dari corong tu, tak tentram aku,” ucapnya dengan logat Medan menirukan Merliana.
Sejurus kemudian, sambungnya, ikut keluar juga dari rumah Meriana, anak laki-laki dan suaminya.
“Anaknya juga menantang. Kalau suaminya dia justru minta maaf,” diakui Dailami.
Ia mengungkapkan, cekcok tersebut cukup mengundang kemarahan jamaah. Bahkan, kata dia, sampai pak Zul (penggilan salah seorang pengurus masjid yang dituakan dan dikenal pendiam) juga ikut kesal dengan perkataan Merliana hingga mengeluarkan kata-kata makian.
Kejadian itu, tambah Dailami, sekaligus menyulut keramaian warga yang juga dikarenakan posisi tempat mereka adu mulut berada tepat di pinggir jalan.
Akhirnya setelah sholat Isya, ia menceritakan, bahwa pihak Kepala Lingkungan (Kepling) memutuskan membawa Meriana beserta suami dan anaknya ke kantor lurah untuk menyelesaikan perkara tersebut.
Disana, papar Dailami, juga hadir pengurus masjid atau BKM, lurah, beberapa polisi dan koramil.
“Tapi rupanya Merliana tetap ngotot tidak mau minta maaf dan meminta masjid berhenti melantangkan suara adzan,” katanya.
Kemudian dikarenakan pertemuan tersebut buntu dan tak membuahkan kesepatakan. Ditambah kondisi massa yang sudah semakin memanas. Dailami mengatakan, proses mediasi dibawa ke Polres Tanjungbalai dengan dipimpin langsung oleh Wakapolres serta dihadiri Ketua MUI Tanjungbalai.
Tetapi, lanjutnya, sebelum sempat berpindah ke Polres Tanjungbalai. Didapatkan informasi bahwa rumah Merliana sudah diserang massa. Terjadi pelemparan dan pembakaran.
Sahrir Tanjung, salah seorang imam masjid Al-Makshum yang rumahnya tak jauh dari rumah Merliana, saat terjadi penyerangan mengaku, berusaha menghentikan massa yang membakar rumah Merliana.
“Untung api tidak sempat besar, karena kita juga takut, kan disamping rumah Merliana itu ada tabung (agen gas elpiji), kalau meledak macam mana,” ujarnya terpisah kepadahidayatullah.com di rumahnya.
Menurut Sahrir, karena merasa tak puas, massa pun akhirnya melanjutkan penyerangan dan aksi pembakaran ke Vihara dan Klenteng yang berada di sekitar Kota Tanjungbalai.
Data yang dihimpun hidayatullah.com di lokasi, terdapat 15 Vihara, Klenteng dan Yayasan Sosial yang dirusak massa. Terdiri dari 6 terbakar, 5 rusak berat, dan 4 rusak ringan. 
sumber :hidayatullah

Tanam Ganja di Rumah, Warga Makassar Ditangkap

22.33

ganja barang bukti/foto republika

MAKASSAR -- Kepolisian jajaran Polrestabes Makassar menangkap dua warga yang salah satunya kedapatan menanam ganja di rumahnya jalan Veteran Utara, Kelurahan Balana, Kecamatan Makassar, Sulawesi Selatan.

"Ada dua pelaku yang ditangkap. Barang bukti ditemukan dua pohon ganja yang masih muda di rumah pelaku dan satu kilo garam ganja kering siap untuk diedarkan," tutur Kapolrestabes Makassar Komisaris Besar Polisi Rusdi Hartono kepada wartawan di Makassar, Selasa (2/8).

Dua pelaku tersebut berinisal WW (29) dan RR (29) telah menjalani pemeriksaan. Selain menyita ganja basah dan kering, Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polrestabes Makassar yang melakukan penangkapan juga menemukan beberapa unit bong plastik atau alat isap ganja yang sudah moderen asal Cina.

Penangkapan pelaku, lanjut Rusdi, berdasarkan laporan warga atas adanya gerak-gerik mencurigakan. Selain itu tim intel juga telah memantau pergerakan jaringan tersebut. WW mengaku mendapatkan barang dari pelaku RR warga jalan Abubakar Lambogo, Makassar.

Saat penangkapan pelaku WW sedang menjemur ganja basah di atap rumahnya, berdasarkan laporan intelejen, kemudian tim melakukan penangkapan tanpa perlawanan di rumahnya.

Selain itu alat isap moderen tersebut, kata Rusdi, pelaku mendapatkannya dari pembelian di internet dengan harga bervariasi antara Rp 150-Rp 760 ribu. Ganja ini pun dipasarkan melalui internet dengan kode tertentu satu paket satu alat hisap tersebut.

"Biasanya alat hisap ini ditemukan di bar atau cafe-cafe. Para pelaku ini memasarkan dengan modus satu paket melalui internet. kepolisian tetap akan mengembangkan kasus ini sebab ada cara-cara baru dilakukan pelakunya," kata dia.


Kedua tersangka ini akan dijerat Pasal 114 jo 111 Undang-Undang No 35 Tahun 2019 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman 4 tahun Penjara maksimal 20 tahun.

Tersangka WW Mengaku saat ditanya berdalih mengkonsumsi secara pribadi. Dua batang pohon ganja tersebut kata dia yang berhasil tumbuh dari ratusan bibit yang disemaikannya. Pohon ganja tersebut berumur tiga bulan dan tinggi satu meter.

"Banyak bijinya saya semaikan, tapi hanya dua yang tumbuh. Saya taruh di lantai dua rumah saya rencana mau dipanen. Sejak Mei saya tanam pak di dalam pot. Baru sudah saya keringkan, tapi ditangkap polisi. Saya menyesal pak," katanya tertunduk saat ekspos kasus di kantor polisi setempat.
source:republika

PKS Sigap Respon Banjir di Carita - Labuan

Selasa, 26 Juli 2016 12.24

H2Media: Pandeglang – Pengurus  PKS Kabupaten Pandeglang merespon cepat peristiwa bencana banjir bandang di enam desa di Kabupaten tersebut pada 26 Juli malam.
Asep Rafiudin Ketua DPD PKS Pandeglang lansung terjun kelokasi bencana bersama para Relawan PKS lainnya PKS membawakan makanan instan dan PLP atau pakaian layak pakai.
Asep mengatakan, bahwa sejak menerima info banjir bandang sekitar pukul 10 malam dirinya beserta jajaran pengurus PKS Pandeglang langsung menggelar rapat darurat untuk mempersiapkan tim dan bantuan yang akan dikirim ke carita.
“Kita lakukan koordinasi dengan kader-kader kita yang berada di dua kecamatan tersebut, Alhamdulillah malam itu juga kita mendapatkan informasi apa saja yang dibutuhkan oleh para korban bencana tersebut, dan tim relawan langsung bergerak ke Lapangan membawa bantuan yang dibutuhkan,” ungkap Asep.
Menurut informasi dari relawan PKS yang berada di lapangan enam desa dari dua kecamatan yang terkena banjir yaitu, Desa Caringin, Desa Labuan, Desa Teluk, Desa Kalang Anyar, Desa Banjarmasin dan Desa Pejamben. Begitu dilansir oles situs resmi pks.or.id.
Hujan deras yang mengguyur di dua kecamatan tersebut menyebabkan tanah longsor di wilayah perbukitan, dan diikuti dengan banjir bandang (**)


Mahasiswa UGM Buat Sistem Re-Syar'i Limbah Air Whudu

Senin, 25 Juli 2016 09.29


 
Republika/Aditya Pradana Putra
SLEMAN -- Setiap harinya, sekitar 80 santri di komplek IV Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Sleman menjalankan rutinitas peribadatan dan keseharian dengan menggunakan air. Namun tempat ini kerap mengalami berbagai permasalahan terkait ketersediaan air.

Permasalahan inilah yang membuat lima mahasiswa UGM yaitu Aji Purnomo (Geografi), Muhamad Lutfi S (MIPA), Luthfi Afgani (MIPA), Eka Fitriani (MIPA), dan Tia Nur A (Teknologi Pertanian) membuat ide kreatif untuk menerapkan sistem filtrasi re-syar’i limbah air wudhu. “Prinsip dari sistem filtrasi ini yaitu dengan mendaur ulang limbah air wudhu menjadi air siap pakai non konsumtif. Karena limbah air wudlu termasuk limbah air yang belum terkontaminasi bahan kimia, jadi cukup menggunakan sistem filtrasi sederhana,” ujar Luthfi, Senin (25/7).

Menurutnya, dengan sistem re-syar’i, hasil filtrasi limbah air wudhu dapat digunakan kembali untuk berwudhu sesuai syariat Islam. Termasuk dapat digunakan untuk mencuci atau mandi. Selain itu, mereka juga membangun beberapa tempat wudhu dengan debit air lebih tinggi yang kemudian limbah airnya akan dialirkan ke sistem filtrasi. Sehingga air bekas wudhu tidak terbuang sia-sia.

“Sistem filtrasi re-syar’i limbah air wudhu ini memang telah ditemukan dan diteliti oleh beberapa pihak sebelumnya. Namun kami ini memberikan beberapa sentuhan inovasi. Salah satunya dengan menambahkan ziolit yang dapat menyerap kotoran dan berbagai zat lain dalam air limbah untuk membantu menjernihkan air,” papar Aji.

Ia mengemukakan, sistem ini masih dapat diterapkan di daerah lain yang memang tidak memiliki unsur ziolit. Adapun material yang dapat digunakan sebagai alat filtrasi yaitu material yang mudah ditemukan dan melimpah di alam, seperti ziolit, kerikil, pasir, arang, dan batok kelapa.

Tidak hanya memasang alat filtrasi, para mahasiswa juga melakukan penyuluhan kepada warga ponpes mengenai manfaat penggunaan daur ulang air wudhu. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran bagi para santri di pondok agar lebih memelihara lingkungan dengan penghematan penggunaan air. 

Agar sistem ini dapat terus berlanjut, mereka pun membentuk struktur kepengurusan di ponpes sebagai penanggungjawab perawatan sistem yang telah dibuat. Hal ini ditujukan untuk menumbuhkan kemandirian bagi para santri dan pihak pondok agar terus merawat sistem filtrasi sebagai solusi mengurangi permasalahan terkait ketersediaan air.

“Jika sistem filtrasi re-syar’i limbah air wudhu dapat diterapkan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat yang efektif dalam mengatasi masalah kekurangan air, maka sistem ini juga dapat diterapkan pada  masyarakat di lokasi lain. Terutama yang memiliki permasalahan kekurangan air,” kata Aji.
source:ROL

Kabar Dunia

 

© Copyright H2 Media 2015 -2016 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.