News Update :

Nasional

Kabar Daerah

Pendidikan

Pemilu

Tampilkan postingan dengan label Dunia Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dunia Islam. Tampilkan semua postingan

MUI: Al Maidah Jadi Politis karena Penafsiran Ahok

Kamis, 20 Oktober 2016 11.35

Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Pusat, M Cholil Nafis
JAKARTA -- Setelah sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menegaskan pernyataan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait Al Maidah ayat 51 adalah penistaan Alquran, berbagai serangan ditujukan kepada organisasi para ulama ini.
MUI diserang mulai dari tuduhan politisasi agama hingga petisi pembubaran MUI. Namun Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Pusat, M Cholil Nafis mengatakan mereka yang menuduh MUI berpolitik itu harus paham tentang surah Al Maidah ayat 51 itu murni soal agama. 


"Masalahnya menjadi politik karena yang memberi pernyataan itu adalah pejawat yang sedang menyalonkan diri kembali dan menafsirkan ayat agama, yang tak dianut oleh dirinya sendiri," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (20/10).



Dari pernyataan Ahok itulah MUI lantas membuat pernyataan sikap tegas. Lantas, kata dia, beberapa pihak menuduh MUI membikingaduh, politis dan seolah mencabut sikap keagamaannya. Inilah serangan kepada MUI yang banyak beredar di media. 



Menurutnya, anggapan pihak-pihak yang menuduh MUI membikingaduh itu hanya orang yang tak tahu asal usul masalahnya. "Jika tahu siapa yg bikin gaduh, pasti orang yang menuduh orang 'membohongi' orang lain dengan pakai surah Maidah ayat 51 dan juga orang yang menyebarkan videonya. Lalu MUI sebagai apa?" ujarnya.

Tentu posisi MUI itu menetralisir kegaduhan agar tidak terjadi anarkis. Karena itu, MUI mengajak masyarakat sadar hukum dan rujukannya adalah keputusan hukum. 


"Jika kontroversi tentang penistaan agama tidak segera ditegaskan oleh MUI maka dikhawatirkan masyarakat mengambil tindakan hukum sendiri-sendiri sehingga terjadi kemarahan massal dan kerusuhan," jelasnya.

source:ROL

Israel Kepung Rumah Palestina, Bentrokan Sengit Meletus

Rabu, 27 Juli 2016 18.39

H2Media,Bentrokan sengit terjadi antara pasukan Israel dengan kelompok perlawanan bersenjata. Pasukan Israel mengepung sebuah rumah warga di baldah Shawarif di utara Hebron dan meminta salah satu kelompok perlawanan untuk menyerahkan diri. 
Koresponden Pusat Informasi Palestina menyatakan, pasukan Israel dalam jumlah besar menggeledah desa Jabah dekat baldah Shawarif, di utara Hebron dan mengepung sebuah rumah warga bernama Mahmud Muhammad Haih, disertai dengan tembakan dan leparan bom cahaya di udara.
Saksi mata dari dalam Shawarif menyebutkan, pasukan Israel melalui pengeras suara menyatakan, “Hai Muhammad Fakih serahkan diri anda.” Pasukan Israel menuding Muhammad bertanggungjawab atas terbunuhnya warga Yahudi ekstrim di permukiman Anatael awal bulan ini.”
Bentrokan terjadi sengit di sekitar rumah di Shawarif dan merembet ke sekitarnya. Pasukan Israel kemudian dikerahkan dalam jumlah besar ke TKP disertai buldoser.
Militer Israel menyatakan TKP sebagai kawasan tertutup dan listrik diputus.
Berikut videonya:
Siapa Muhammad Fakih?
Awal Juli, kelompok perlawanan menembaki dengan intens sebuah kendaraan Israel yang melintas di jalan 60 dekat permukiman Anatael yang terletak di wilayah Palestina Baldah Samu, selatan Hebron yang menewaskan seorang warga pemukim Yahudi Mikki Murad (40), kepala sekolah agama di Anatael dan melukai 3 warga yahudi lainnya.
Muhammad Fakih adalah eks tawanan Palestina yang pernah mendekam di penjara Israel selama 5 tahun dan hafal Al-Quran. Setelah bebas, ia menikah dengan remaja putri dari kota Tulkarm dan bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi di Tepi Barat (infopalestina)

Sejumlah Warga Terluka dalam Konfrontasi di Selatan Hebron

Selasa, 26 Juli 2016 13.55


H2Media, Palestina;Sejumlah warga mengalami memar-memar, terluka dan sesak nafas akibat menghirup gas air mata dalam konfrontasi yang meletus dengan pasukan penjajah zionis pada hari senin (25/7) di gerbang desa tawani di Yata, selatan Hebron, wilayah selatan Tepi Barat.
Koordinator Komite Rakyat Kontra Tembok dan Permukiman Yahudi di selatan Hebron, Ratib Jabur, mengatakan bahwa pasukan penjajah Zionis bentrok dengan warga desa saat mereka berusaha membuka gerbang yang titutup oleh pasukan penjajah Zionis dengan gundukan tanah dan balok-balok semen sejak lebih dari 25 hari.
Jabur menambahkan bahwa pasukan penjajah Zionis menembakkan peluru tajam dan peluru yang dibalut dengan peluru karet serta meriam suara dan gas air mata ke arah warga. Akibatnya sejumlah warga mengalami memar-memar, terluka dan sesak nafas. Termasuk seorang warga bernama Fadhal Ahmad berusia 52 tahun yang patah tangannya dan dibawa ke rumah sakit Abul Hasan di Yata. 
source:palinfo

Hamas Serukan Warga Palestina Mendaftar ikut Pemilu Daerah

Minggu, 24 Juli 2016 21.46


Jurubicara Gerakan Perlawanan Islam Hamas Hussam Badran menyerukan seluruh rakyat Palestina untuk segera mendaftarkan diri di pendaftaran pemilu daerah, agar mereka bisa memberikan suaranya dalam pemilu daerah yang akan digelar pada Oktober mendatang di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Dalam keterangan pers yang dirilis hari Sabtu (23/7) malam, Badran menegaskan pentingnya semua warga Palestina mendaftar agar mereka bisa ikut katif dalam pemilu daerah yang sedianya akan dilangsungkan pada 8 Oktober mendatang.
Badran menyerukan rakyat Palestina agar menindalanjuti kepada pihak-pihak tarkait yang berwenang dalam mengususi pelaksanaan pemilu. Guna memastikan pendaftaran yang benar di panitia pendaftaran pemilu, atau melakukan perubahan data bagi warga yang membutuhkan. Dia menjelaskan bahwa KPU Pusat telah membagikan informasi dan keterangan mengenai hal-hal terkait yang dibutuhkan warga untuk proses pendaftaran.
Badran menegaskan bahwa partisipasi dalam pemilu yang akan datang adalah hak sah bagi semua warga dan pada saat yang sama juga kewajiban bagi setiap warga. Dia menegaskan bahwa rkayat Palestina akan memilih siapa yang paling mampu untuk mewakilinya dan merespon kebutuhannya melalui pemilu daerah dan dewan daerah di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Proses pendaftaran dan pembaharuan data pemilu daerah sudah dimulai pada Sabtu (23/7) pagi dan berakhir pada Rabu 27 Juli mendatang di panitia pendaftaran. Sementara itu pendaftaran elektronik akan berlangsung sampai pada 12 Agustus mendatang./palinfo

Kabar Dunia

 

© Copyright H2 Media 2015 -2016 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.