News Update :

Nasional

Kabar Daerah

Pendidikan

Pemilu

Setiap Hari, Ada 40 Undangan Kampanye untuk Anies-Sandi

Jumat, 25 November 2016 11.36

Sutradara dan Produser Film Aditya Gumay saat mendampingi Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelum melakukan acara nonton bareng film '25 Hari Di Eropa' di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (22/11/2016). Film ini menggunakan tagline atau motivasi dari Cagub DKI Jakarta 2017 Anies Baswedan dan dikemas dalam film yang bergenre drama ini, yaitu Mencintai Indonesia Tanpa Syarat .Tribunnews/Jeprima 
JAKARTA - Wakil Ketua tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Mohamad Taufik mengatakan animo masyarakat Jakarta kepada pasangan calon nomor tiga sangat ting‎gi.
Hal tersebut tampak dari banyaknya permintaan warga kepada pasangan calon untuk berkampanye di tempatnya.
"Sangat tinggi dan kami mengucapkan sangat berterima kasih," kata Taufik, Jumat (25/11/2016).
Bila dirata-rata terdapat kurang lebih 40 undangan setiap harinya yang disampaikan kepada tim pemenangan pasangan calon. Dari 40 undangan tersebut hanya sebagian kecil yang dapat dipenuhi.
"Karena perbandingannya itu 1:40. Dan dalam sehari, maksimal hanya bisa menjangkau 8 titik. Artinya, ada 32 titik tiap hari yang tidak bisa dijamah Anies-Sandi," kata wakil ketua DPRD DKI tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Tim Pemenangan Anies-Sandi, Syarif, menambahkan, sedikitnya sudah ada 549 titik yang disambangi Anies-Sandi sejak pendaftaran hingga hari ini.
Mengenai banyaknya undangan warga yang belum terpenuhi, pihaknya menurut Syarif telah menggodok sejumlah opsi.
"Salah satunya yang sedang kita pikirkan adalah memberdayakan timses dan relawan untuk turun ke lapangan dan menyampaikan visi misi dan gagasan Anies-Sandi. Sehingga, warga dapat mengetahui apa saja yang akan dikerjakan Anies-Sandi kelak," katanya.
Kemudian, imbuh sekretaris Komisi A DPRD DKI ini, pihaknya juga sedang mewacanakan kampanye di tempat luas, agar dapat menampung warga yang hadir.
"Seperti kampanye di GOR (gelanggang olahraga dan remaja) di akhir pekan. Dengan demikian, dalam satu kesempatan, ada banyak masyarakat dari berbagai lokasi dapat bertemu langsung dengan Anies-Sandi," pungkas Syarif.
Source:Tribunnews

Bank Dunia: Sumber Air di Tepi Barat dan Gaza “Sangat Langka”

Kamis, 24 November 2016 09.40


“Bank Dunia” mengatakan bahwa sumber-sumber air di Tepi Barat dan Jalur Gaza "sangat langka". Bank Dunia menggambarkan situasi sumber air di Jalur Gaza sebagai “bencana”.

Spesialis Air dan Sanitasi Bank Dunia, Adnan Ghosheh, menyatakan bahwa hanya 10% saja penduduk Jalur Gaza yang mendapatkan air minum yang aman. Sementara itu 90% di Tepi Barat.

Dia menambahkan bahwa air limbah yang tidak diolah atau diolah dengan buruk, yang berasal dari daerah padah penduduk dan dari kamp-kamp pengungsi di Gaza, meresap ke waduk air tanah atau mengalir ke laut Mediterania.

Dia menginngatkan, terjadi kelangkaan air yang dibarengi dengan meningkatkan permintaan air. Hal itu karena meningkatnya pertumbuhan penduduk yang jumlahnya saat ini mencapai dua juta jiwa. Ada masalah yang berkaitan dengan iar baik secara kuantitas atau kualitas. Hal ini menjadi kesulitan untuk mendapatkan air yang layak minum.

Pejabat Bank Dunia ini mengatakan bahwa 150 perusahaan di Gaza membuat semacam air desalinasi, yang diharapkan bisa menjadi air yang enak untuk diminum atau untuk memasak, akan tetapi hal itu belum sesuai dengan definisi sumber air yang aman.

Dia menyatakan bahwa krisis kelangkaan air ini semakin parah sejak sekitar 15 tahun terakhir, ketika persediaan air menurun dengan cepat, dan cara untuk mendapatkannya semakin sempit.

Bank Dunia menyebutkan bahwa untuk mendapatkan air di Tepi Barat juga menghadapi tantangan. Ada beberapa wilayah yang konsumsi individu terhadap air hanya 25-30 liter saja dari yang seharusnya 120 liter sesuai dengan rekomendasi organisasi kesehatan dunia (WHO). (was/pip)

 Source:Infopalestina

MUI Minta Aksi 2 Desember Berakhlakul Karimah, Ingatkan Polisi Bersikap Persuasif

Rabu, 23 November 2016 22.31

Majelis Ulama Indonesia (MUI) merilis pernyataan sikap mengenai rencana aksi unjuk rasa atau lebih familiar dengan Aksi Bela Islam III yang akan digelar pada 2 Desember 2016 di Jakarta.
Dalam pernyataan  terbaru  yang termaktub dalam Tausyiah Kebangsaan MUI yang dibacakan Selasa siang, MUI menghimbau masyarakat agar dalam ikhtiar memperjuangkan aspirasinya dilakukan melalui saluran demokrasi. Seperti lobi, perundingan, musyawarah dengan para pengambil kebijakan,  termasuk aparat keamanan dan penegak hukum.
Bahkan jika perlu  bisa menyampaikan pernyataan pendapat melalui pers dan media komunikasi lainnya yang dinilai lebih efektif dan memberikan citra positif bagi pendidikan demokrasi di Indonesia.
Kalaupun ada aksi demonstrasi, hendaknya dilakukan dengan aksi damai, sopan dan berakhlak karimah (perilaku yang baik) serta mematuhi peraturan.
“Apabila terpaksa hendak melakukan demonstrasi,  MUI mengimbau agar dilakukan dengan sopan, tertib, damai, akhlakul karimah serta mematuhi peraturan yang berlaku,” demikian disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Komisi Fatwa Shalahuddin al-Ayubi dalam konferensi pers di Kantor MUI Pusat Jakarta, Selasa (22/11/2016) siang.
Tausyiah Kebangsaan MUI disampaikan mencermati perkembangan kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan akhir-akhir ini.
Selain itu dalam tausyiahnya,  MUI meminta kelompok yang melakukan Aksi Damai 2 Desember 2016, untuk tidak menggunakan atribut atau logo atau simbol-simbol MUI.
MUI juga mengingatkan peserta unjuk rasa agar tetap fokus pada tema penegakan hukum kasus penistaan agama serta tidak menyimpang untuk tujuan lainnya yang tidak sesuai dengan semangat menjaga Kebhinekaan dan keutuhan NKRI.
Sementara itu kepada aparat, MUI meminta kepolisian menghadapinya dengan baik serta dengan pendekatan persuasif.
“ MUI menghimbau kepada pihak kepolisian dan aparat keamanan lainnya, hendaknya dalam menghadapi para peserta unjuk rasa tetap mengendepankan pendekatan persuasif, dialogis, profesional dan proposional serta menghindari penggunaan kekerasan,” demikian bunyi Tausyiah Kebangsaan MUI.
source :Hidayatullah

Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar untuk Rohingya

Senin, 21 November 2016 18.16


JAKARTA -- Dompet Dhuafa (DD) akan fokus membantu anak-anak korban kekerasan sektarian di Rakhine, Myanmar. Bantuan tersebut akan difokuskan di bidang pendidikan. Dompet Dhuafa juga akan menyalurkan bantuan senilai Rp 1 miliar kepada para korban konflik.


"Kami berkomitmen untuk membantu sekitar Rp 1 miliar untuk masyarakat Rohingya yang menjadi korban konflik saat ini," kata Direktur Utama Dompet Dhuafa, Imam Rulyawan, kepada Republika, Senin (21/11).



Dikatakan Imam, Dompet Dhuafa sudah mempunyai School for Refugees asal Myanmar di Kota Langsa, Provinsi Aceh. Saat ini, Dompet Dhuafa juga sedang melakukan kampanye publik untuk penyadaran kepada masyarakat Indonesia dan dunia, bahwasanya isu kemanusiaan Rohingya merupakan isu bersama.



Dompet Dhuafa juga memiliki mitra jaringan kerja di Myanmar yang selama ini membantu menyalurkan amanah masyarakat Indonesia melalui Dompet Dhuafa. Mereka telah membantu mengimplementasikan bantuan di wilayah Rakhine, yakni wilayah tempat tinggal Etnis Rohingya. 



"Dalam waktu dekat, relawan-relawan Dompet Dhuafa juga akan diberangkatkan ke Myanmar untuk memperkuat tim relawan lokal yang sudah ada di sana," ujarnya.



Menurut Imam, tim dari Indonesia akan memantau level keamanan untuk akses masuk bantuan di Rakhine. Kendati demikian, Dompet Dhuafa juga berharap negara-negara Islam dan lainnya dapat membantu Muslim Rohingya. 



Dikatakan Imam, negara-negara Islam dan yang lainnya termasuk Indonesia sebaiknya bisa mengambil proporsi peran Government to Government. Mereka bisa menekan Pemerintah Myanmar bersama-sama.

source; republika.co.id

500 Ribu Warga DKI Terancam Kehilangan Hak Pilih

Minggu, 20 November 2016 15.12


JAKARTA -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi DKI Jakarta memperkirakan adanya ratusan ribu pemilih di Ibu Kota yang sampai saat ini belum memiliki Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el). Karenanya, lembaga itu mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi DKI Jakarta untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut agar tidak menimbulkan konflik di kemudian hari.


Komisioner Bawaslu DKI, Achmad Fachrudin mengatakan, di Jakarta saat ini terdapat 504.610 pemilih yang belum mempunyai KTP-el. Angka tersebut mencapai 7,07 persen dari total penduduk yang masuk dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) DKI per 3 November lalu, yakni sebanyak 7.132.856 pemilih. 



"Ratusan ribu pemilih non-KTP-el itu terancam kehilangan hak pilihnya jika sampai 4 Desember nanti status dan identitas kependudukan mereka belum juga memperoleh kejelasan dari instansi pemerintah terkait," ujar Fachrudin kepada Republika.co.id,Ahad (20/11).



Untuk itu, Fachrudin meminta KPU dan Disdukcapil DKI Jakarta untuk segera menuntaskan masalah tersebut agar nantinya tidak menjadi sumber konflik, baik sebelum maupun sesudah Pilkada DKI 2017. Berdasarkan hasil pencermatan Bawaslu DKI, kata dia, ratusan ribu pemilih non-KTP-el tersebut terbagi menjadi empat kelompok. Pertama adalah pemilih pemula yang pada Pilkada 2017 berusia 17 tahun atau baru mempunyai hak pilih. 



Kelompok kedua adalah penduduk yang secara de jure memiliki KTP DKI, tetapi secara de facto tidak berdomisili di Jakarta. Selanjutnya, ada pula penduduk yang belum memiliki KTP-el, tapi saat ini sedang melakukan perekaman data di Disdukcapil DKI. Menurut Fachrudin, jumlah warga yang masuk dalam kelompok ketiga ini sekitar 140 ribu orang, dari total wajib KTP-el di DKI yang mencapai 7.162.212 jiwa. 



Sementara, kelompok keempat adalah pemilih yang tidak ber-KTP DKI, tetapi bertempat tinggal di Ibu Kota, dan pada saat Pilpres (Pemilihan Presiden) 2014 lalu mereka juga menggunakan hak pilihnya di Jakarta. "Pemilih Pilpres yang tidak ber-KTP DKI ini ditengarai terjaring saat proses coklit (pencocokan dan penelitian) oleh petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) pada 2014, sehingga nama mereka pun masuk dalam DPS DKI dan dikategorikan sebagai pemilih non-KTP-el," tuturnya.



Fachrudin berpendapat, tidak mudah bagi Disdukcapil DKI untuk memverifikasi dan memvalidasi pemilih non-KTP-el yang jumlahnya mencapai 504.610 jiwa tersebut. Apalagi, kemampuan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam memproses uji ketunggalan data penduduk juga terbilang sangat minim, yakni hanya sekira 500 orang per hari. 



"Belum lagi Kemendagri kini tengah dirundung masalah akibat kegagalan mereka melakukan pelelangan blanko KTP-el. Situasi ini semakin menambah kompleksitas masalah," ucap Fachrudin. 



Karena itu, dia mengimbau partai politik, cagub/cawagub, dan tim kampanye para kandidat untuk terus mendorong masyarakat agar proaktif mengecek status kepemilihan mereka melalui website resmi KPU, yaitu pilkada2017.kpu.go.id/pemilih. "Kami berharap masyarakat juga tidak apatis memperjuangkan hak pilih mereka. Mumpung masih cukup waktu untuk memberikan tanggapan, masukan, dan perbaikan DPS," kata Fachrudin.

source: republika.co.id

Batu Jamma’in: Emas Putih Hidupkan Kembali Ekonomi Negeri

15.03

Di arah selatan Nablus, setiap hari puluhan buldoser dan mesin-mesin penggali besar bekerja giat membelag gunung dan menggalinya, mengambil batu-batu putih dari gunung desa Jamma’in. Untuk selanjutnya truk-truk besar mengangkutnya ke pabrik-pabrik dan pemotongan batu; dalam memamurkan dan mengembangkan ekonomi tanpa lelah dan tiada henti.
Di desa Jamma’in tersedia banyak batu putih yang banyak diminati dalam pembangunan. Sebagian warga menyebutnya dengan tambang putih atau emas putih. Batu Jamma’in menjadi terkenal dan masyhur karena kualitasnya dan kemampuannya menjaga warna dan bentuk, dan air juga tidak mampu menembusnya.
Sumber Pendatapan
Kepala Desa Jamma’in, Ashim Haj Asad, menegaskan banyak kalangan masyarakat mulai dari pekerja, seniman, sopir dan tukang bekerja di gunung, di tambang, di pemotongan batu dan di pabrik-pabrik batu, baik di dalam ataupun di luar Jamma’ain. Batu  Jamma’in menjadi sumber pendapatan besar bagi desa Jamma’in dan memiliki kekhasan bangunannya dengan keindahan dan warna putih karena dibangun dari batu tambang.
Para pemilik tambang dan perajin batu tidak pernah terbayang untuk mengekspor batu Jamma’in ke luar negeri, karena tidak mungkin mendapatkan izin dari penjajah Zionis. Karena penjajah Zionis memperketat penerbitan izin dan berusaha memprovokasi para pemilik pabrik dan tambang serta menerapkan pajak untuk ekspor ke luar negeri.
Seorang pemilik tambang batu Jamma’in, Ahmad Salamah, mengatakan bahwa pertambangan batu ini memberikan keuntungan yang besar khususnya kepada para penjamin dan kontraktor, terlebih apabila batunya dari jenis batu istimewa.
Terkait dengan jaminan dan sewa tanah pertambangan, Ahmad Salamah mengatakan, “Sewa tanah satu hektar kadang-kadang seharga puluhan ribu dinar, tergantung pasokan dan permintaan, kadang-kadang bisa lebih dari 60 ribu dinar.
Seorang pengusaha dari Ramallah, Shabri Amarinah, menegaskan lebih memilih batu Jamma’in untuk membangun rumah besarnya. Dia mengatakan, “Batu Jamma’in adalah jenis batu putih yang paling berkualitas. Terkenal dengan kekuatannya dan tidak tembus air. Karena itu pada tahun 2016 ini kami melihat banyak bangunan di Ramallah dibangun dari batu tersebut, kami tidak memilih yang lainnya. Semua kontraktor bangunan lebih memilihnya.”
Dukung Ekonomi Nasional
Industri batu di Palestina menduduki peran penting dalam mendukung ekonomi nasional. Di mana industri batu dan marmer memberikan sekitar 700 juta dolar setiap tahun bagi ekonomi Palestina. Belum lagi ribuan pekerja yang terlibat dan dipekerjakan dalam industri ini, menurut data dari departemen ekonomi Palestina.
Data Persatuan Industri Batu dan Marmer menyebutkan bahwa Palestina menghasilkan lebih dari 1,8% produk batu dunia dan berandil memberikan kontribusi 4,5% produk nasional bruto dan 26% dari total ekspor Palestina; meskipun penjajah Zionis merintanginya dan memberlakukan pajak besar, dan industri batu memberikan kontribusi sekitar 5% dari perekonomian Palestina secara keseluruhan.
Berdasarkan data, di sektor ini bekerja lebih dari 25 ribu pekerja secara langsung dan ribuan lainnya di sektor pendukung. Penjualan mencapai ratusan juta dolar. Di Palestina ada sekitar 1000 fasilitas penambangan dan penghancur batu. 

source : (was/melayu.palinfo.com)

Militer Myanmar Lakukan Genosida terhadap Suku Rohingya.

00.24


SITTWE -- Pengamat Politik Myanmar dari Universitas Deakin Australia, Anthony Ware mengatakan, terdapat dukungan kuat dari kelompok mayoritas Budha di Myanmar untuk melakukan aksi-aksi anti-Rohingya. Aksi tersebut dipimpin oleh para biksu Budha ultra nasionalis.

"Di Myanmar Muslim sering dianggap sebagai nasionalisme padahal Muslim itu penganut agama, bukan bangsa tertentu. Orang-orang Budha di Myanmar menilai Muslim sebagai ancaman bagi keamanan nasional dan ancaman bagi agama Budha," katanya dilansir CNN, Jumat, (18/11).

Sebelumnya, militer juga sering melakukan kekerasan dan pemerkosaan terhadap tentara anak-anak. Kelompok HAM telah mendokumentasikan kejahatan militer Myanmar sejak lama. Terutama kejahatan terhadap etnis minoritas di Rakhine dan Kachin. "Saat ini Rakhine berada dibawah kendali militer. Penduduk Rakhine tak bisa berbuat apa-apa," ujar Ware.

Pendiri Fortify Rights di Bangkok, Matthew Smith mengatakan, militer Myanmar saat ini sedang melakukan genosida terhadap suku Rohingya. Mereka melakukan segala cara untuk memusnahkan suku Rohingya dari muka bumi.

Militer Myanmar, ujar Smith, sedang memusnahkan umat Muslim di Rakhine. Mereka sedang melakukan kejahatan internasional.

"Kami telah mendokumentasikan bagaimana pemerintah di Rakhine berencana menghancurkan rumah-rumah suku Rohingya sebelum terjadinya kerusuhan Oktober lalu. Dokumen itu menunjukkan bagaimana strategi mereka menghancurkan Muslim Rohingya," katanya.

Ini Gambaran Pembantaian Militer Myanmar Terhadap Muslim Rohingya

00.18


SITTWE -- Dalam sebuah video terlihat rumah-rumah suku Rohingya dihancurkan dan dibakar oleh militer Myanmar. Mayat-mayat suku Rohingya terlihat bermunculan dari dalam lumpur dan abu. 

Pemandangan yang sangat kejam dan mengerikan sebagai gambaran genosida militer Myanmar terhadap suku Rohingya di utara Rakhine. Human Rights Watch (HRW) menyatakan, ratusan rumah suku Rohingya di desa-desa dihancurkan hingga luluh lantak oleh militer Myanmar. 

Ini menimbulkan kekerasan yang terus-menerus antara militer Myanmar dengan suku Rohingya. Kekejaman militer Myanmar sudah di luar batas kemanusiaan. 

Pemerintah Bangladesh mengatakan, puluhan suku Myanmar banyak yang menyeberang ke Bangladesh dari perbatasan Myanmar. Mereka berusaha melarikan diri dari militer Myanmar.

Sebuah gambar satelit menunjukkan militer Myanmar menghancurkan desa Kyet Yoe Pyin yang penduduknya merupakan suku Rohingya. Kekerasan pada awal Oktober menunjukkan sejumlah tentara dan polisi Myanmar dibunuh oleh 300 kelompok pria bersenjata. 

Kekerasan terus terjadi di Myanmar yang dipicu oleh kekejaman militer dengan membunuh puluhan suku Rohingya dan menangkan 230 suku Rohingya. Menurut HRW, kematian akibat kekerasan militer terhadap suku Rohingya bisa mencapai ratusan jiwa lebih.

Rakhine merupakan tempat tinggap suku Rohingya yang beragam Islam di Myanmar. Mereka terus mengalami represi dan diskriminasi dari Pemerintah Rohingya walaupun sesungguhnya mereka merupakan penduduk Myanmar.

Saat ini militer menduduki 25 persen kursi di Parlemen Myanmar. Kekuasaan mereka masih sangat kuat dalam mengontrol Myanmar.

Pendiri Fortify Rights di Bangkok, Matthew Smith mengatakan, Pemerintah Myanmar terus-menerus menyangkal kalau mereka telah melakukan pelanggaran HAM berat terhadap kelompok minoritas Myanmar, suku Rohingya. "Jika pelanggaran HAM dilakukan oleh pemerintah maka setiap orang di negara tersebut seharusna mulai memperhatikan," katanya seperti dilansir CNN, Jumat, (18/11).

Mantan Sekjen PBB Kofi Annan mengatakan, jika kekerasan dan represi terhadap suku Rohingya di Rakhine terus-menerus dilakukan oleh Myanmar maka negara tersebut akan mengalami ketidakstabilan. 

Utusan PBB Zainab Hawa Bangura mengatakan, pemerkosaan dan kekerasan terhadap wanita dan gadis-gadis Rakhine merupakan bagian dari kekerasan yang berdasarkan kebencian terhadap suku tertentu. Ini sangat mengerikan.

Juru Bicara Kepresidenan Myanmar Zaw Htay mengatakan, militer tak membakar dan menghancurkan rumah-rumah suku Rohingya. Mereka juga tak memperkosa wanita Rohingya. "Kami akan bekerja sama dengan media untuk membahas isu-isu yang sensitif di masa depan," ujarnya.

Sutan Bhatoegana Meninggal Dunia

Sabtu, 19 November 2016 23.02

sutan
Jakarta - Setelah menjalani perawatan selama beberapa hari di RS Bogor Medical Center, Sutan Bhatoegana meninggal dunia pada pukul 08.00 WIB tadi. Sutan wafat setelah mengidap penyakit kanker hati.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, semoga bapak Sutan Bathoegana khusnul khotimah," demikian Humas Ditjen PAS Akbar Hadi Prabowo dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (19/11/2016). Akbar mengungkapkan, kabar itu ia terima dari Lapas Sukamiskin. Lapas ini menjadi tempat Sutan menjalani hukuman setelah kasasi Mahkamah Agung menjatuhkan hukuman 12 tahun penjara.
Informasi tersebut juga dibenarkan oleh Humas RS BMC, Siti Nur Arafah. "Benar (meninggal). Saat ini masih di RS BMC," ujar Arafah, saat dikonfirmasi.
Sutan Bhatoegana lahir di Pematang Siantar, 13 September 1957. Dia merupakan politikus Partai Demokrat. Dia juga pernah menjadi anggota Komisi VII DPR periode 2009-2014.
Sutan beberapa kali menduduki posisi penting di Partai Demokrat , di antaranya Wakil Sekretaris Jenderal dan Ketua Departemen Perekonomian DPP Partai Demokrat.
Sebelum masuk ke dunia politik, Sutan aktif di beberapa organisasi sejak masa mudanya. Sewaktu kuliah di ATN Yogyakarta, ia menjadi Kasie II Yon v Mahakarta ATN.
Pengalaman lain antara lain Ketum Batak Islam Cilacap tahun 1990 dan Sekretaris ICMI ORSAT Cilacap tahun 1990.

source :liputan6.com

Anies dan Sandiaga Saling 'Bertarung', Ada Apa?

Jumat, 18 November 2016 12.13



JAKARTA -- Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) bermain futsal di lapangan futsal Prestasi di Penggilingan, Jakarta Timur, Kamis (17/11).
Namun pasangan ini harus saling bertarung di tengah lapangan sebagai lawan. Anies menggunakan kostum warna oranye sedangkan Sandi menggunakan kostum warna biru. Pertandingan pertama ada tim Anies dan tim Sandi yang masing-masing didukung Jakmania dan semua bernomor punggung tiga.
Pertandingan kedua, tim Sandiaga melawan tim dari awak media. Sandiaga juga berhasil membobol sekali gawang lawan. Gaya kemenangan dengan hormat badan membungkuk dipertontonkan Sandiaga di depan para warga yang rame menonton dan bersorak-sorai.
Pertandingan ketiga adalah adu penalti antara Anies dan Sandiaga dengan skor 2-1 untuk Anies. Sandiaga mengatakan kemenangan Anies atas dirinya memperlihatkan kalau pasangannya tersebut layak jadi Gubernur DKI Jakarta.
"Saya lupa kalau mas Anies ternyata mantan tim kode etik PSSI dan pintar mengolah bola," katanya.
Sementara itu, Anies mengatakan soal mengolah bola memang diakuinya, tapi soal stamina harus belajar dengan Sandiaga. "Saya harus belajar stamina dengan bang Sandi. Tapi kalo mengolah bola, saya dulu SD masuk klub bola," kata Anies.
Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan nomor urut tiga. Selain itu, nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi) diusung Partai Demokrat, PPP dan PAN.
Kemudian, nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Hanura dan Partai Golkar.
Source : Republika.co.id

Kabar Dunia

 

© Copyright H2 Media 2015 -2016 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.